UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memberikan peranan yang besar terhadap pertumbuhan perekonomian negara dengan melakukan kegiatan usaha yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, mulai dari pakaian hingga makanan. Pada kegiatan kali ini, SMU bersama Accounting Binus University melakukan kunjungan ke Pabrik Tahu Yansen Talaga yang terletak di Bandung untuk mempelajari mekanisme manajemen bisnis yang telah berjalan selama 3 generasi.

Bersama dengan Pak Hendra Widjaja selaku pemilik generasi ketiga di Pabrik Tahu Yansen Talaga menjelaskan bahwa dalam persaingan bisnis tentu akan selalu ada dan bagaimana agar usaha tidak kalah saing dengan kompetitor perlu melakukan pengembangan secara berkala untuk memastikan produk yang dihasilkan selalu selangkah lebih maju. Untuk dapat menjual produk, pemilik bisnis juga perlu fokus pada perilaku pasar yang menunjukan trend dari masyarakat dalam melakukan transaksi pembelian, dimana harga tidak bisa hanya sekedar menjadi penentu untuk mengukur kesuksesan bisnis, melainkan bagaimana dari keamanan produk serta rasa yang dihasilkan juga menjadi salah satu faktor yang menentukan kelangsungan bisnis secara berkelanjutan.

Dalam penjelasannya, Pabrik Tahu Yansen Talaga dalam 1 hari dapat menghasilkan lebih dari 10.000 tahu tergantung dengan kondisi pemesanan pelanggan. Apabila mendekati hari libur seperti Lebaran, Natal, dan periode tanggal merah panjang lainnya, tenaga kerja dapat menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang lebih lama karena jumlah pesanan yang lebih besar dari pelanggan. Hal ini menunjukan walaupun di Bandung terdapat banyak jenis usaha Tahu lainnya, tidak menutup semangat Pak Hendra dalam mengelola bisnis yang tidak kalah saing dan memastikan produk yang dihasilkan berkualitas (Tahu yang berkualitas dapat terlihat dari aroma nya yang wangi Kedelai). Selain itu, Pak Hendra juga menjelaskan terdapat banyak variant produk lainnya yang dijual seperti susu kedelai, variasi Tahu yang dapat dimakan langsung, hingga keripik dan sebagainya.