Munculnya teknologi blockchain membawa dampak yang sangat luas terhadap bidang finansial. Aktivitas audit mampu berubah secara radikal dengan adanya teknologi blockchain dikarenakan penggabungan pengembangan teknis, inovasi pada servis dan proses, aplikasi seperti smart contract, dan atau publicly-held registers. Prosedur atas audit maupun kontrol bisa berubah dengan sangat signifikan atau bahkan menjadi tertinggal dikarenakan transparansi, kemudahan atas pelacakan, kemampuan untuk tidak bisa dihapus, ataupun integrasi atas peraturan dan prosedur yang mendukung teknologi untuk meningkatkan kualitas proses serta informasi yang dihasilkan. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi para auditor untuk Kembali mendesain praktik terbaik, melakukan pembaruan pada aturan dan prosedur, mampu menentukan standar dari prosedur yang mampu berinovasi untuk memberikan layanan yang memiliki nilai tambah yang juga mampu menciptakan standardisasi baru pada aktivitas proses audit itu sendiri. Saat ini, berbagai aktivitas masih mengandalkan layanan dari pihak ketiga yang dipercaya, dimana di masa mendatang partisipasi dari pihak ketiga mampu menjadi berkurang dikarenakan adanya disintermediasi pada berbagai sektor, termasuk keuangan, seni, Kesehatan, Kesehatan, literasi, asuransi, serta bidang audit dan keuangan.

Penerapan blockchain pada bisnis mampu membantu perusahaan untuk menciptakan interaksi digital atau pencatatan transaksi yang transparan, aman, lebih mudah diaudit, efisien, dan meminimalisir terjadinya interupsi. Setiap dokumen yang diarsip dengan kode unik dan tersambung pada buku besar juga akan membantu auditor ataupun para akuntan profesional untuk menjalankan pekerjaan dengan lebih mudah serta mampu mengurangi proses manual dan membantu memastikan bahwa pelacakan atas kelengkapan transaksi bisa dilakukan dengan lebih efisien. Ketergantungan atas pengetesan transaksi finansial juga bisa berkurang seiring dengan implementasi blockchain. Sebagai contoh, pada proses konfirmasi atas piutang dan utang mampu dieliminasi jika data sudah diupload dan diterima oleh jaringan blockchain, yang kemudian detail dari transaksi bisa disebakan ke seluruh jaringan, dan pada akhirnya mampu menyediakan verifikasi secara real-time untuk transaksi atau transfer dana terkait. Hal ini mampu membuat proses konfirmasi oleh auditor tidak lagi dibutuhkan. Salah satu Kantor Akuntan Publik yang sudah mulai beralih ke blockchain adalah Deloitte melalui platform Deloitte COINIA yang diciptakan untuk menganalisis berbagai aset digital, pengambilan data pada blok tertentu yang spesifik, ataupun verifikasi atas kepemilikan. Saat ini, Deloitte COINIA bisa dijalankan dengan berbagai public blockhain ataupun aset digital, termasuk Bitcoin, Bitcoin Cash, Ethereum, Ethereum Classic, Litecoin, Ripple, Dash, dan seluruh token ERC20.

Sumber:

  • Brender, N., Gauthier, M., Morin, J.-H., & Salili, A. (2019). Potential impact of blockchain on audit practice. Journal of Strategic Innovation and Sustainability, 14(2), 1–45.
  • Deloitte. (2020). Audit transformation and opportunities in cognitive , blockchain , and talent. 6. https://www2.deloitte.com/content/dam/Deloitte/us/Documents/audit/us-audit-transformation-and-opportunities-in-cognitive-blockchain-and-talent.pdf

Image Sources: Google Images