Perkembangan teknologi informasi dan ketersediaan data dalam jumlah yang besar telah mendorong transformasi secara signifikan dalam praktik akuntansi manajemen/Managerial accounting. Di era digital ini, data analytics menjadi alat strategis yang memungkinkan manajer untuk tidak hanya mengandalkan data historis, tetapi juga melakukan analisis prediktif, evaluasi kinerja, dan perencanaan berbasis bukti. Dalam konteks akuntansi manajemen, peran data analytics meluas dari sekadar pencatatan biaya menjadi pengambilan keputusan yang lebih cepat, akurat, dan berbasis pada insight yang mendalam terhadap operasi bisnis. Hal ini menjadikan akuntansi manajemen sebagai fungsi yang lebih dinamis dan bernilai strategis dalam organisasi modern.

Dalam praktik akuntansi manajemen modern sendiri, data analytics telah menjadi pilar penting dalam mendukung proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan strategis. Sesuai dengan kerangka Managerial Accounting Data Analytics (MADA), tiga jenis analitik descriptive, predictive, dan prescriptive yang diintegrasikan ke dalam perspektif Balanced Scorecard (financial, customer, internal process, dan growth). Dal dalam penelitian tersebut juga mencatat bahwa volume data yang semakin besar, termasuk data tidak terstruktur seperti media sosial, citra satelit, dan perilaku online pelanggan, kini digunakan untuk memperkenalkan KPI baru, meningkatkan akurasi cost accounting, serta memperkuat forecasting dan budgeting.

Lebih lanjut, studi oleh Ari Wibowo dkk. (2024) menemukan bahwa penerapan data analytics mampu meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan strategis di pasar yang sangat kompetitif, menurunkan biaya operasional, mempercepat respons pasar, serta memperkuat keunggulan kompetitif . Sementara itu, Spraakman et al. (2021) menyebutkan bahwa meskipun para manajer akuntansi saat ini lebih dominan menggunakan analitik deskriptif, terdapat kebutuhan nyata untuk memperluas penggunaan data eksternal dan teknik analitik yang lebih kompleks agar insight yang diperoleh dapat diterjemahkan menjadi keputusan yang bernilai tambah.

Secara ringkas, integrasi data analytics dalam akuntansi manajemen memungkinkan organisasi menyusun budgeting dan pengendalian biaya yang lebih akurat, merancang KPI berbasis data operasional baru, serta mendukung forecasting preskriptif yang adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis. Fungsi dari Integrasi data analytics dalam akuntansi manajemen telah membawa perubahan fundamental dalam cara organisasi merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kinerja bisnis. Dengan memanfaatkan kekuatan analitik deskriptif, prediktif, dan preskriptif, akuntan

manajemen kini mampu menghasilkan wawasan yang lebih tajam, relevan, dan proaktif dalam mendukung pengambilan keputusan strategis. Meskipun tantangan seperti kualitas data, integrasi sistem, dan kebutuhan kompetensi teknis masih menjadi hambatan, manfaat jangka panjang dari penerapan data analytics sangat signifikan, mulai dari efisiensi biaya, peningkatan akurasi budgeting, hingga keunggulan kompetitif. Oleh karena itu, pemanfaatan data analytics dalam akuntansi manajemen bukan sekadar tren, tetapi menjadi elemen penting dalam membangun organisasi yang responsif, adaptif, dan berbasis pada informasi yang kuat.

 

Referensi:

  • Wibowo, A. (2024). Data Analytics in Management Accounting A Tool For Strategic Decision-Making in Competitive Markets. Prosiding ICEAT 2024. https://prosiding.areai.or.id/index.php/ICEAT/article/view/54
  • Appelbaum, Deniz & Kogan, Alexander & Vasarhelyi, Miklos & Yan, Zhaokai, 2017. “Impact of business analytics and enterprise systems on managerial accounting,” International Journal of Accounting Information Systems, Elsevier, vol. 25(C), pages 29-44.
  • Daria Arkhipova, Marco Montemari, Chiara Mio, Stefano Marasca; Digital technologies and the evolution of the management accounting profession: a grounded theory literature review. Meditari Accountancy Research 16 December 2024; 32 (7): 35–64. https://doi.org/10.1108/MEDAR-07-2023-2097