Seringkali banyak dari kita yang salah memilih jenis investasi karena kita tidak memahami jenis investasi sehingga asal memilih atau karena kita tidak memahami tujuan kita berinvestasi. Contohnya, investasi untuk uang sekolah anak 6 bulan kedepan namun memilih investasi yang berisiko tinggi dan justru membuat kita rugi bahkan risiko terburuk adalah kehilangan uang untuk uang sekolah anak. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi, perlu bagi kita untuk memahami tujuan investasi serta jangka waktu investasi. Umumnya, terdapat 3 siklus tujuan investasi, yaitu:

  1. Jangka pendek, tujuan investasi dengan prioritas tinggi
    Pada siklus ini, umumnya seseorang memiliki tujuan investasi jangka pendek dengan prioritas yang tinggi, seperti dana untuk liburan. Pada siklus ini, sebaiknya hindari investasi yang berisiko tinggi dan mulai berinvestasi pada investasi yang cenderung memiliki risiko kecil, seperti instrumen pasar uang, obligasi, reksa dana pasar uang, dan reksa dana pendapatan tetap.
  2. Jangka panjang, tujuan investasi dengan prioritas tinggi
    Pada siklus ini, umumnya seseorang memiliki tujuan jangka panjang dengan prioritas yang tinggi seperti financial independence seperti kemampuan untuk pensiun pada usia tertentu. Pada siklus ini, sebaiknya berinvestasi pada investasi berisiko tinggi dengan harapan bahwa risiko yang tinggi akan mendapatkan pengembalian yang tinggi pula.
  3. Tujuan investasi yang memiliki prioritas rendah
    Pada siklus ini, umumnya seseorang memiliki tujuan investasi yang tidak terlalu penting atau memiliki prioritas rendah, contohnya seperti renovasi rumah.

Maka, pastikan teman-teman sudah memiliki pengetahuan dasar sebelum berinvestasi agar tidak mengalami kerugian yang parah. Yuk mari jangan takut berinvestasi dan mari bijak berinvestasi!

Sumber:

  • Frank K. Reilly, Keith C. Brown, Sanford J. Leeds. (2019). Investment Analysis and Portfolio Management. 11th . Cengage Learning Asia Pte Ltd. New Tech Park, Singapore. ISBN: 9789814834711

Image Sources: Google Images