Dalam era digital yang semakin berkembang, industri game tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga peluang ekonomi yang menjanjikan. Banyak developer independen maupun perusahaan besar berlomba-lomba menciptakan game yang mampu menarik perhatian pasar global. Namun, di balik kesuksesan komersial sebuah game, muncul pertanyaan penting dari perspektif finansial: apakah game yang dibuat oleh developer dapat dikategorikan sebagai bagian dari ekuitas yang berfungsi sebagai investasi, atau justru sebagai aset digital yang berdiri sendiri? Artikel ini akan mengupas secara mendalam bagaimana posisi sebuah game dalam struktur keuangan, serta bagaimana nilainya dapat memengaruhi kesehatan dan pertumbuhan bisnis developer di masa depan.

Namun, dalam konteks akuntansi sebuah game yang dikembangkan oleh developer pada umumnya diklasifikasikan sebagai aset tak berwujud atau intangible asset. Menurut International Accounting Standard (IAS) 38, aset tak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi namun tidak memiliki bentuk fisik, tetapi memberikan manfaat ekonomi di masa depan. Pada proses pengembangan game melibatkan dua fase utama yaitu: riset dan pengembangan. Ada biaya yang dikeluarkan selama fase riset, dan biasanya dibebankan langsung sebagai beban operasional. Namun, biaya yang timbul pada fase pengembangan atau development dapat dikapitalisasi sebagai aset, asalkan memenuhi kriteria tertentu, seperti:

  • Proyek akan menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan.
  • Proyek game bis untuk menyelesaikan dan menggunakan atau menjual aset tersebut.
  • Proyek tersebut dapat mengukur biaya pengembangan.

Namun dari sudut pandang usaha atau bisnis, pengembangan game juga dapat dianggap sebagai bentuk investasi. Yang dimana developer mengalokasikan semua sumber daya, seperti waktu, tenaga kerja, dan modal, dengan harapan dapat memperoleh keuntungan di masa depan. Investasi ini dapat berasal dari dana internal perusahaan atau melalui pendanaan eksternal, seperti modal ventura. Sementara Studi yang dilakukan oleh Volckmann (2024) menunjukkan bahwa investasi di perusahaan pengembang game swasta memiliki potensi pengembalian yang tinggi dibandingkan dengan investasi di sektor lain, menjadikannya pilihan menarik bagi investor.

Sehingga melalui pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa meskipun proses pengembangan game melibatkan alokasi sumber daya yang mirip dengan investasi yang umumnya dilakukan oleh sebuah perusahaan, secara esensial game bukanlah investasi dalam arti keuangan murni, melainkan sebuah aset tak berwujud yang dapat dikelola dan dikembangkan untuk menghasilkan manfaat ekonomi secara berkelanjutan. Sementara investasi bersifat eksternal dan berorientasi pada akuisisi atau penanaman modal terhadap sesuatu yang belum dimiliki, sedangkan game yang telah dikembangkan dan dimiliki oleh developer merupakan hasil konkret dari proses internal yang dapat dimonetisasi dan dievaluasi nilainya. Game sebagai aset memungkinkan perusahaan untuk merancang strategi pengelolaan yang lebih terstruktur, mulai dari perawatan, pembaruan konten, ekspansi fitur, hingga diversifikasi kanal monetisasi. Dengan pendekatan yang tepat, aset digital berupa game dapat menjadi sumber pendapatan jangka panjang yang stabil, bahkan menjadi nilai tambah dalam struktur kekayaan intelektual perusahaan.

Oleh karena itu, penting bagi para developer dan pemilik game untuk melihat karya mereka bukan sekadar sebagai produk sekali pakai, tetapi sebagai aset yang berharga, yang harus dikelola secara strategis, dilindungi hak kekayaannya, dan dikembangkan seiring waktu untuk mempertahankan relevansi serta nilai ekonominya di pasar digital yang kompetitif.

Referensi:

  • AccountingInsights Team. (2024, Desember 15). Accounting Practices in the Video Game Industry. Accounting Insights. https://accountinginsights.org/accounting-practices-in-the-video-game-industry/
  • Smith, D. (2024, Juni 20). How Do Gaming Companies Manage the Accounting for Research and Development Costs, Including New Game Engines and Technologies? Accounting for Everyone. https://accountingforeveryone.com/how-do-gaming-companies-manage-the-accounting-for-research-and-development-costs-including-new-game-engines-and-technologies/
  • Volckmann II, W. M. (2024, Desember 13). The Performance of Private Video Game Equity Investments. SSRN. https://doi.org/10.2139/ssrn.5047711
  • KPMG. (2021, Januari). Accounting in the Gaming Industry – An Introduction. https://kpmg.com/dp/en/home/insights/2021/01/accounting-in-the-gaming-industry-an-introduction.html