Macam-macam Biaya (Bagian Pertama dari Ketiga)
Biaya adalah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dan berhubungan dengan produksi. Biaya ada 3 macam yaitu biaya bahan baku langsung atau direct cost, biaya tenaga kerja langsung atau direct labor cost, dan biaya overhead atau manufacturing overhead cost. Biaya memiliki banyak kategori, yaitu:
Berdasarkan Perilaku:
- Biaya Tetap atau fixed cost adalah biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi atau aktivitas berubah. Fixed Cost adalah biaya yang secara total tidak akan berubah jika di dalam kapasitasnya. Misalnya adalah jika kita membeli kuota internet sebesar 200 GB seharga Rp. 200.000, mau pemakaian kita hanya 50GB atau 150GB, 100GB, atau pas 200GB pun, pembelian kita tetap Rp. 200.000. Sedangkan untuk biaya per unitnya atau per aktivitas, total biaya tetap atau total fixed cost dibagi dengan aktivitas yang dilakukan, sehingga jika semakin tinggi aktivitasnya, maka akan semakin kecil biaya tetap per unitnya. Misalnya jika kita membayar biaya parkir sebesar Rp 5,000 untuk pembelian 100 botol air mineral, maka fixed cost per unitnya akan mejadi Rp5.000/100 botol = Rp. 50 per botol. Sementara jika membeli 10 botol, maka akan menjadi Rp5.000/10 botol = Rp. 500 per botol. Jadi jika semakin banyak aktivitas maka akan semakin sedikit biaya tetap atau fixed cost per unit, namun sebaliknya, jika semakin sedikit aktivitas, maka akan semakin banyak biaya tetap per unit. Biaya tetap menjadi bagian yang lumayan besar di dalam struktur biaya sebuah usaha, oleh karenanya para pengusaha akan sebagaimana mungkin menekan biaya tetap tersebut. Jika yang mau ditekan total biaya tetap, maka ada banyak Keputusan yang harus diambil. Namun jika mau mengurangi fixed cost per unit, maka perlu untuk memperbanyak produksi yang dilakukan sehingga biayanya akan semakin sedikit.
- Biaya variabel atau biaya variable adalah biaya yang berubah seiring perubahan volume produksi, seperti biaya bahan baku. Kecenderungan biaya ini adalah akan semakin tinggi jika semakin banyak yang diproduksi atau yang dijual. Misalnya saja jika bahan baku untuk membuat kopi memerlukan 100kg untuk membuat 10.000 cup kopi, jika mau membuat 100.000 cup kopi membutuhkan 500 kg, maka dapat dilihat total kuantitas yang dikonsumsi juga akan meningkat. Jika harga untuk per 100kg kopi adalah Rp 1.000.000, maka jika membutuhkan 500 kg akan menjadi Rp 5.000.000. Namun jika dilihat, harga per 100kgnya sama yaitu Rp. 1.000.000. Perubahan biaya bisa saja terjadi jika sudah melewati kapasitas. Misalnya jika kita berbelanja ke wholesale, maka membeli 1 maka harganya akan berbeda dengan harga satuan jika membeli selusin.
- Biaya semi-variabel atau mixed cost adalah kombinasi biaya tetap dan variabel, seperti tagihan listrik. Campuran biaya tetap dan biaya variable bisa terjadi jika memang ada yang sifatnya penambahan dari kapasitas. Misalnya kita melihat ada yang biaya kuota internetnya melebihi pemakaian 200 GB, sehingga biayanya menjadi Rp. 210.000, sementara harga untuk 200 GB adalah Rp 200.000. Penambahan Rp. 10.000 tersebut adalah penambahan biaya karena adanya penggunaan kuota yang melebihi batas, misal saja hanya 100mb dan perhitungannya adalah per kilobyte. Oleh karenanya total biaya yang dihasilkan adalah biaya tetap Rp.200.000 + biaya variable Rp. 10.000 = Rp. 210.000.
Reference:
- Ray H. Garrison, Eric Noreen, Peter Brewer, Cheng Nam Seng, Katherine Yuen (2015). Managerial Accounting An Asian Perspective. Singapore: McGraw-Hill.
Comments :