Tata Kelola Perusahaan mengacu pada cara perusahaan diatur. Ini adalah teknik yang digunakan perusahaan untuk diarahkan dan dikelola. Artinya menjalankan bisnis sesuai keinginan pemangku kepentingan. Ini sebenarnya dilakukan oleh dewan direksi dan komite terkait untuk kepentingan pemangku kepentingan perusahaan. Ini semua tentang menyeimbangkan tujuan individu dan masyarakat, serta tujuan ekonomi dan sosial.

Tata Kelola Perusahaan adalah interaksi antara berbagai peserta (pemegang saham, dewan direksi, dan manajemen perusahaan) dalam membentuk kinerja perusahaan dan jalannya selanjutnya. Hubungan antara pemilik dan manajer dalam suatu organisasi harus sehat dan tidak boleh ada konflik di antara keduanya. Pemilik harus melihat bahwa kinerja aktual individu sesuai dengan kinerja standar. Dimensi tata kelola perusahaan ini tidak boleh diabaikan (Narwal & Jindal, 2015).

Tata Kelola Perusahaan berkaitan dengan cara penyedia keuangan menjamin diri mereka sendiri untuk mendapatkan pengembalian investasi yang adil. Tata Kelola Perusahaan dengan jelas membedakan antara pemilik dan manajer. Manajer adalah otoritas penentu. Dalam perusahaan modern, fungsi / tugas pemilik dan manajer harus didefinisikan dengan jelas, bukan menyelaraskan. Tata Kelola Perusahaan berkaitan dengan penentuan cara untuk mengambil keputusan strategis yang efektif. Ini memberikan otoritas tertinggi dan tanggung jawab penuh kepada Dewan Direksi. Dalam ekonomi berorientasi pasar saat ini, kebutuhan akan tata kelola perusahaan muncul. Selain itu, efisiensi serta globalisasi merupakan faktor penting yang mendorong tata kelola perusahaan. Tata Kelola Perusahaan sangat penting untuk mengembangkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan (Handoko et al., 2020).

Tata Kelola Perusahaan memastikan transparansi yang memastikan pembangunan ekonomi yang kuat dan seimbang. Hal ini juga memastikan bahwa kepentingan semua pemegang saham (pemegang saham mayoritas maupun minoritas) terjaga. Ini memastikan bahwa semua pemegang saham sepenuhnya menggunakan hak mereka dan bahwa organisasi sepenuhnya mengakui hak mereka.

Tata Kelola Perusahaan memiliki cakupan yang luas. Ini mencakup aspek sosial dan kelembagaan. Tata Kelola Perusahaan mendorong lingkungan yang dapat dipercaya, bermoral, dan beretika.

Pentingnya GRC Governance karena dapat memberikan manfaat bagi perusahaan atau organisasi yang menerapkan dengan baik. Manafaatnya antara lain mengurangi total biaya kepemilikan; Investasi bisa menguntungkan dan memanfaatkan berbagai regulasi. Misalnya, banyak peraturan yang menetapkan secara rinci persyaratan untuk penyimpanan dokumen, yang dapat dipenuhi dengan investasi dalam konten dan catatan dalam sistem manajemen (Spanaki & Papazafeiropoulou, 2013).

Fleksibilitas; Salah satu kesulitan dalam penerapan sistem kepatuhan adalah ketika peraturan baru sering muncul dan peraturan yang ada berubah. Jadi dengan menggunakan arsitektur kepatuhan seluruh organisasi, perusahaan akan beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan ini karena langkah pertama dalam mewujudkan kepatuhan telah dikelola secara terpusat;

Keunggulan kompetitif; Arsitektur kepatuhan yang luas dan konsisten dapat membantu perusahaan lebih memahami dan mengontrol proses bisnisnya yang membantunya merespons dengan cepat dan tepat tekanan eksternal dan internal. Selain itu, regulasi tertentu juga memuat manfaat nyata bagi pelaku usaha dengan mengurangi kebutuhan modal minimum yang mungkin terjadi.

Keuntungan dan manfaat yang didapat organisasi yaitu:

  1. Tata kelola dan kepatuhan perusahaan yang baik memastikan kesuksesan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi.
  2. Tata kelola dan kepatuhan perusahaan yang kuat menjaga kepercayaan investor, sehingga perusahaan dapat meningkatkan modal secara efisien dan efektif.
  3. Dapat menurunkan biaya modal.
  4. Memberikan dampak positif pada harga saham.
  5. Memberikan dorongan yang tepat kepada pemilik serta manajer untuk mencapai tujuan yang menjadi kepentingan pemegang saham dan organisasi.
  6. Tata kelola dan kepatuhan perusahaan yang baik juga meminimalkan pemborosan, korupsi, risiko, dan salah urus.
  7. Membantu dalam pembentukan dan pengembangan merek.
  8. Memastikan organisasi dikelola dengan cara yang sesuai dengan mengakomodir semua pemangku kepentingan

Referensi:

  • Handoko, B. L., Riantono, I. E., & Gani, E. (2020). Importance and benefit of application of governance risk and compliance principle. Systematic Reviews in Pharmacy, 11(9). https://doi.org/10.31838/srp.2020.9.74
  • Narwal, K., & Jindal, S. (2015). The Impact of Corporate Governance on the Profitability: An Empirical Study of Indian Textile Industry. International Journal of Research in Management, Science & Technology.
  • Spanaki, K., & Papazafeiropoulou, A. (2013). Analysing the governance, risk and compliance (GRC) implementation process: Primary insights. ECIS 2013 – Proceedings of the 21st European Conference on Information Systems.

Image Sources: Google Image