Smart contract merupakan kontrak yang dihasilkan secara otomatis dalam jaringan blockchain yang memiliki keunggulan berupa kemampuan untuk menghasilkan atau mengeksekusi proses bisnis secara cepat dan memberikan update secara real-time, meningkatkan akurasi dari transaksi sehingga mampu mengurangi manual error, mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga, menekan biaya, hingga mampu menciptakan model bisnis yang lebih andal sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak.

Dikarenakan smart contract merupakan kode yang terbaca dengan mesin dan pencatatan akuntansi dilakukan secara digital, beberapa pekerjaan audit bisa dilakukan secara otomatis, sehingga mampu mengurangi biaya dan waktu. Salah satu kegiatan audit yang bisa dihilangkan adalah proses konfirmasi eksternal karena detail dan keberadaan transaksi yang bisa diverifikasi oleh auditor secara mandiri.

Dari segi auditor, auditor perlu memiliki pemahaman yang baik terkait pemahaman teknikal atau teknologi lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian atas smart contract, misalnya artificial intelligence. Perubahan teknologi, termasuk smart contract, mampu mengubah struktur dari pasar audit ke depannya.

Sumber:

  • De Andrés, J., & Lorca, P. (2021). On the impact of smart contracts on auditing. International Journal of Digital Accounting Research, 21(June), 155–181. https://doi.org/10.4192/1577-8517-v21_6
  • Deloitte. (2016, June). Deloitte. Retrieved from Deloitte: https://www2.deloitte.com/us/en/pages/finance/articles/cfo-insights-getting-smart-contracts.html

Image Sources: Google Images