Keuntungan Menggunakan Robo-Advisor:

  1. Biaya Lebih Rendah: Biaya penggunaan robo-advisor umumnya lebih rendah. Robo-advisor seringkali mengenakan biaya tahunan yang lebih terjangkau, biasanya berupa persentase kecil dari nilai portofolio (sekitar 0,25% – 0,50%).
  2. Akses Mudah dan Praktis: Pengguna dapat mengakses layanan robo-advisor kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi atau website, sehingga memberikan kenyamanan lebih dibandingkan dengan konsultasi tatap muka dengan penasihat manusia.
  3. Membantu diversifikasi Portofolio: Robo-advisor dapat membantu pengguna menciptakan portofolio yang terdiversifikasi, yang penting untuk mengurangi risiko. Dengan menggunakan algoritma, robo-advisor dapat memilih berbagai aset yang berbeda untuk memastikan bahwa portofolio tidak terlalu bergantung pada satu jenis investasi.
  4. Penyusunan Portofolio Otomatis dan Rebalancing: Robo-advisor secara otomatis mengelola portofolio dan melakukan rebalancing jika diperlukan, yang mengurangi beban pengguna dalam memantau dan menyesuaikan portofolio mereka.
  5. Akses ke Investasi yang Canggih: Meskipun pengguna mungkin tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar keuangan, robo-advisor memungkinkan mereka untuk berinvestasi dalam produk yang canggih, seperti ETF atau reksa dana indeks, yang mungkin sulit dijangkau tanpa bantuan.

Kekurangan Robo-Advisor

  1. Salah satu kelemahan utama robo-advisor adalah kurangnya interaksi langsung dengan penasihat manusia. Meskipun algoritma dapat memberikan rekomendasi yang baik, tidak ada cara bagi robo-advisor untuk memberikan saran personal yang sangat disesuaikan dengan kondisi individu atau situasi keuangan tertentu.
  2. Fleksibilitas Terbatas: Meskipun robo-advisor dapat menangani banyak aspek investasi secara otomatis, ada kalanya investor membutuhkan saran yang lebih spesifik atau bantuan dengan masalah keuangan yang kompleks. Robo-advisor mungkin tidak dapat memberikan solusi yang cukup fleksibel.
  3. Risiko Ketergantungan pada Teknologi: Seperti halnya teknologi lainnya, robo-advisor bergantung pada sistem yang dapat mengalami gangguan atau kesalahan teknis. Ketergantungan yang terlalu tinggi pada teknologi ini dapat menjadi masalah jika ada kegagalan sistem atau kesalahan dalam algoritma yang digunakan.
  4. Bagi investor yang lebih berpengalaman atau mereka yang membutuhkan pengelolaan investasi yang sangat spesifik, robo-advisor mungkin tidak cukup memenuhi kebutuhan mereka. Mereka mungkin lebih memilih penasihat keuangan tradisional yang dapat memberikan layanan yang lebih personal.

Referensi: