Perusahaan selalu menganggap bahwa biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjaga dan melindungi lingkungan alam sangat memakan banyak biaya. Hal ini dilihat dari perlu banyaknya biaya untuk hal tersebut, seperti maintenance mesin, labor, dan lainnya, bukan hanya dari sisi investasi saja yang cukup mahal dan banyak. Misalnya saja di Indonesia, jika perusahaan menggunakan plastik sebagai kemasan dari produk mereka dan setelah dibuang maka hanya menjadi sampah, maka kepedulian perusahaan terhadap lingkungan adalah dengan mengurangi sampah tersebut dengan recycle. Perusahaan tentu harus memfasilitasi setiap tempat area penjualan tersebut dengan mesin recycle dan itu memang memakan biaya dan investasi cukup mahal. Hal inilah yang disoroti oleh para praktisi dan perusahaan, semakin tingginya kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, maka biaya semakin besar. Oleh karena itu, metode material flow cost accounting dapat membantu perusahaan dalam perhitungan dan pembuatan keputusan mengenai bahan baku yang digunakan dan pengurangan waste yang dapat merusak lingkungan.

 

SPH