Keterkaitan Teori di Kelas dengan Praktek Nyata di Klien
(Oleh: Marlena – 1501169493)
Posisi penulis selama melakukan kegiatan magang di bagian Audit Deloitte Indonesia adalah sebagai trainee. Dalam posisi ini penulis memiliki tanggung jawab dan pekerjaan yang dikerjakan adalah setara dengan yang dilakukan oleh karyawan tetap dengan posisi associate satu.
Penulis mengaudit salah satu divisi PT Gajah Tunggal Tbk, yaitu divisi SBR dengan mengerjakan working paper (WP) atau kertas kerja audit. Softwareyang digunakan oleh Deloitte Touche Tohmatsu Services, Inc. Indonesia untuk memfasilitasi WP yang dikerjakan adalah Audit System 2 (AS2). Pada software ini terdapat keunggulan berupa kontrol yang baik, dimana data master hanya bisa berada di satu orang saja sehingga mencegah data diduplikasi.
Dengan menjalani kegiatan magang menjadi auditor eksternal ini penulis merasakan secara nyata bahwa benar teori yang ditulis oleh Boynton bahwa audit adalah sebuah pekerjaan sistematis dimana dalam menyelesaikan audit harus melewati proses. Penulis benar ? benar mengevaluasi bukti yang ada di perusahaan seperti dokumen faktur, bukti pengeluaran uang, surat jalan, tanda penerimaan barang untuk melihat kesesuaian dengan pencatatan. Sesekali dokumen yang penulis minta tidak lengkap. Hal ini dapat dikategorikan temuan apabila klien tidak dapat menunjukkan data yang terjadi dan tercatat dengan bukti yang memadai.
Selama melakukan kegiatan audit, penulis sudah melakukan pemahaman mengenai bisnis dan industri klien dimana hal ini merupakan langkah pertama dari tujuh pokok prosedur audit menurut Boynton. Selanjutnya penulis juga sudah melakukan tie up antara saldo per neraca saldo klien dengan rincian transaksi yang dilakukan selama satu tahun. Penulis juga telah menghitung dan memilih sampel untuk dilakukannya substantif tes pada beberapa akun yang membutuhkan seperti fixed assets, prepaid expense, account payables, accrued expense, sales, COGS, dan other income (expense).
Penulis melakukan satu dari beberapa kegiatan audit yang dijelaskan di kelas, yaitu melakukan cek fisik terhadap barang jadi berupa berbagai macam ban seperti ban motor, ban mobil, dan ban kendaraan berat di pabrik yang terletak di Tangerang dan di Serang. Terdapat beberapa selisih antara jumlah yang di list dengan jumlah aktual yang ada di rak gudang. Selisih ini kemudian harus dibuat rekonsiliasinya oleh pihak gudang untuk diserahkan kepada penulis. Selisih yang ada telah direkonsiliasi dan sudah clearakan dimasukkan ke dalam working paper. Secara umum tata letak gudang PT Gajah Tunggal rapi dan memudahkan dalam mencari barang.
Pada 4 bulan pertama di tahun 2015, penulis sudah mulai mengolah angka. Penulis mengirimkan konfirmasi untuk mendapatkan saldo kas divisi SBR yang ada di bank Ganesha dan HSBC, saldo hutang SBR terhadap beberapa pemasok yang terpilih menjadi sampel, dan saldo piutang yang masih belum diterima SBR dari konsumen afiliasi PSM dan beberapa konsumen afiliasi lainnya yang membeli scrap(bahan sisa) dari SBR. Bila konfirmasi yang dibalas menunjukkan selisih dengan saldo yang terdapat di neraca maka penulis meminta klien untuk melakukan rekonsiliasi terhadap selisih yang ada dan membuat CAJE / Client Adjusment Journal Entry.
Dari data perbandingan antara tahun 2013 dengan 2014 penulis melakukan analisa mengenai kenaikan maupun penurunan yang terjadi sangat signifikan melewati clearly trivial statement (CTM) atau batas threshold. Di akhir masa magang, penulis melakukan analisa kembali dengan membandingkan data bulan Desember tahun 2014 dengan bulan kedua tahun 2015 sebagai gambaran kecil kekonsistenan perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa proses audit yang penulis jalankan selama menjadi trainee sudah sesuai dengan teori yang didapatkan di kelas saat berkuliah. Meskipun ada beberapa hal yang disesuaikan dengan keadaan di lapangan yang berbeda dengan kuliah. Misalkan secara teori seharusnya urutan kerja auditor adalah mendapatkan rincian dari klien secara penuh baru melakukan subsequents. Namun per Desember 2014 lalu penulis pernah terlebih dahulu melakukan subsequents menggunakan data per November 2014 baru kemudian menambahkan subsequentstersebut setelah neraca saldo per Desember 2014 didapatkan di Januari 2015. Hal ini dilakukan karena berdasarkan penjelasan anggota tim yang lain sebagai bentuk mencicil pekerjaan untuk audit final. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pengalaman magang di perusahaan menjadikan penulis memahami pelajaran audit, tidak hanya secara teori namun juga mahir dalam prakteknya.
Comments :