Pertumbuhan regulasi dan ekspektasi pemangku kepentingan terhadap pelaporan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) mendorong lonjakan permintaan atas perangkat lunak pelaporan ESG yang terdedikasi. Berbagai laporan pasar memperkirakan bahwa segmen perangkat lunak ESG dan keberlanjutan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sekitar 25–30% hingga 2028, seiring perusahaan di Eropa, Amerika, dan Asia–Pasifik bersiap mematuhi standar baru seperti ISSB/IFRS S1 dan S2, serta regulasi regional seperti CSRD di Uni Eropa (Deloitte, 2023; MarketsandMarkets, 2024). Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh kebutuhan kepatuhan, tetapi juga oleh permintaan investor institusional akan data ESG yang dapat diaudit, konsisten, dan dapat dibandingkan lintas perusahaan dan yurisdiksi (EY, 2024). Akibatnya, organisasi dituntut untuk memilih platform pelaporan ESG yang mampu mengelola data multi-sumber dalam volume besar, mengotomatiskan alur kerja, dan menghasilkan pengungkapan yang selaras dengan standar global.

Dalam mengevaluasi perangkat lunak pelaporan ESG, beberapa dimensi utama perlu mendapat perhatian. Pertama, kemampuan pengumpulan data dan kualitas data: platform harus mendukung data capture dari berbagai unit bisnis, rantai pasok, dan sistem operasional, lengkap dengan aturan validasi, version control, serta jejak audit (audit trail) yang memadai (Nexio Projects, 2025; EcoActive, 2025). Kedua, kemampuan integrasi: solusi ideal mampu terhubung dengan ERP, sistem keuangan, HR, dan sistem operasional lain melalui API atau koneksi standar, sehingga metrik ESG dapat ditautkan langsung dengan data keuangan dan operasional untuk mendukung pelaporan terintegrasi (EY, 2024). Ketiga, dukungan terhadap kerangka pelaporan: ketersediaan templat dan modul untuk IFRS S1 dan S2, TCFD, GRI, dan standar lokal (misalnya PSPK 1 dan PSPK 2 di Indonesia) sangat penting agar organisasi tidak perlu membangun kerangka pengungkapan dari nol (IFRS Foundation, 2023; Nexio Projects, 2025). Keempat, governance workflows: solusi yang baik menyediakan alur persetujuan, penugasan peran, dan kontrol akses berbasis peran sehingga proses penyusunan laporan ESG tertib, terdokumentasi, dan siap diperiksa auditor (Deloitte, 2023; EcoActive, 2025).

Pilihan arsitektur cloud versus on‑premise juga memiliki implikasi besar terhadap biaya, kecepatan implementasi, dan kebutuhan sumber daya TI. Solusi cloud‑based umumnya menawarkan time‑to‑value yang lebih cepat—sekitar 3–6 bulan untuk implementasi inti—biaya awal yang lebih rendah, serta pembaruan otomatis yang mengikuti perkembangan standar dan regulasi tanpa memerlukan proyek upgrade besar (MarketsandMarkets, 2024; EY, 2024). Sebaliknya, solusi on‑premise memberi kontrol lebih besar atas infrastruktur dan data, tetapi sering memerlukan investasi modal yang signifikan, siklus implementasi lebih panjang, dan ketergantungan tinggi pada tim TI internal. Studi kasus implementasi menunjukkan bahwa, terlepas dari model

penyebaran, proyek pelaporan ESG yang komprehensif biasanya memerlukan 6–11 bulan dari tahap asesmen hingga go‑live, mencakup desain proses, integrasi dengan ERP dan sistem keuangan, migrasi data historis, konfigurasi metrik dan templat laporan, serta pelatihan pengguna (Deloitte, 2023; Nexio Projects, 2025). Pada akhirnya, platform yang dipilih harus mampu terhubung secara andal dengan sistem ERP dan data keuangan inti agar organisasi dapat menghasilkan pelaporan ESG yang tidak hanya patuh regulasi, tetapi juga terintegrasi dengan kinerja keuangan, mendukung pengambilan keputusan manajemen, dan membangun kepercayaan investor.

Referensi:

  • Deloitte. (2023). ESG reporting: Getting your data and technology ready. Deloitte Touche Tohmatsu Limited.
  • EcoActive. (2025). Why integrated financial and ESG reporting matters in 2025. EcoActive.
  • EY. (2024). Technology enablers for ISSB/IFRS S1 and S2 implementation. Ernst & Young Global Limited.
  • IFRS Foundation. (2023). IFRS sustainability disclosure standards: IFRS S1 and IFRS S2. IFRS Foundation.
  • MarketsandMarkets. (2024). Environmental, social, and governance (ESG) reporting software market by component, organization size, vertical and region—Global forecast to 2028. MarketsandMarkets Research.
  • Nexio Projects. (2025). Sustainability reporting in 2025: What’s changed and how to lead. Nexio Projects.