Perkembangan quantum computing berpotensi membawa lompatan besar dalam kemampuan komputasi, namun sekaligus menimbulkan risiko serius bagi sistem kriptografi yang saat ini melindungi data keuangan dan catatan akuntansi. Banyak analisis teknis memperkirakan bahwa dalam kurun waktu sekitar 5–10 tahun ke depan, komputer kuantum berskala besar yang stabil dapat cukup kuat untuk memecahkan skema kriptografi kunci publik yang umum digunakan saat ini, seperti RSA dan ECC, dengan memanfaatkan algoritma Shor untuk faktorisasi bilangan besar dan discrete logarithm (Mosca, 2018; Gidney & Ekera, 2021). Hal ini berarti mekanisme keamanan yang selama ini dianggap aman selama puluhan tahun dalam konteks komputasi klasik dapat menjadi usang jauh lebih cepat begitu quantum computer praktis tersedia. Bagi profesi akuntansi, implikasinya meliputi ancaman terhadap kerahasiaan laporan keuangan, data klien, arsip audit, dan komunikasi elektronik yang disimpan dalam bentuk terenkripsi.

Salah satu risiko khusus yang banyak disorot adalah skenario “harvest now, decrypt later”, di mana pelaku ancaman mencuri dan menyimpan data terenkripsi saat ini dengan asumsi bahwa mereka dapat mendekripsinya di masa depan ketika memiliki akses ke komputer kuantum yang memadai (Chen et al., 2016; National Institute of Standards and Technology [NIST], 2022). Data akuntansi dan keuangan—misalnya kontrak jangka panjang, informasi pajak, perjanjian pembiayaan, dan laporan internal strategis—sering kali memiliki nilai sensitif yang bertahan selama bertahun-tahun atau puluhan tahun, sehingga risiko dekripsi tertunda ini sangat relevan. Jika perusahaan tidak mengantisipasi transisi ke skema kriptografi tahan kuantum sebelum titik kritis, arsip yang tampaknya aman saat ini dapat terekspos di kemudian hari, berpotensi mengakibatkan pelanggaran kerahasiaan berskala besar, kerusakan reputasi, dan konsekuensi hukum. Karena itu, isu kuantum bukan hanya persoalan masa depan abstrak, tetapi berdampak pada keputusan keamanan yang diambil hari ini.

Sebagai respons, komunitas kriptografi dan lembaga standar tengah mengembangkan dan menstandarkan skema kriptografi tahan kuantum (post‑quantum cryptography). NIST sedang memimpin proses standardisasi global untuk algoritma kunci publik baru berbasis teknik seperti lattice‑based, hash‑based, dan kode koreksi kesalahan, dan pada 2022 telah mengumumkan putaran pertama algoritma yang akan distandarkan, dengan publikasi standar final diharapkan pada pertengahan dekade ini (NIST, 2022; Chen et al., 2016). Bagi organisasi, termasuk firma akuntansi dan departemen keuangan, langkah yang dapat diambil sekarang meliputi: (1) melakukan crypto inventory untuk memetakan protokol dan library kriptografi yang digunakan dalam ERP, sistem pelaporan, arsip audit, dan komunikasi; (2) menilai umur sensitif data guna mengidentifikasi area prioritas untuk migrasi; (3) menyusun transition roadmap menuju algoritma tahan kuantum atau arsitektur hibrida yang menggabungkan skema klasik dan pasca‑kuantum; serta (4)

memantau perkembangan standar NIST dan panduan lembaga seperti ENISA atau ISO mengenai keamanan kuantum (Mosca, 2018; Bindel et al., 2020). Dengan pendekatan ini, profesi akuntansi dapat meminimalkan risiko “harvest now, decrypt later” dan memastikan bahwa sistem pelaporan keuangan dan arsip audit tetap terlindungi bahkan ketika era komputasi kuantum tiba.

Referensi:

  • Bindel, N., Brendel, J., Fischlin, M., Goncalves, B., & Stebila, D. (2020). Transitioning to a quantum‑resistant public key infrastructure. IEEE Security & Privacy, 18(5), 42–51.
  • Chen, L., Jordan, S., Liu, Y. K., Moody, D., Peralta, R., Perlner, R., & Smith‑Tone, D. (2016). Report on post‑quantum cryptography (NISTIR 8105). National Institute of Standards and Technology.
  • Gidney, C., & Ekera, M. (2021). How to factor 2,048‑bit RSA integers in 8 hours using 20 million noisy qubits. Quantum, 5, 433.
  • Mosca, M. (2018). Cybersecurity in an era with quantum computers: Will we be ready? IEEE Security & Privacy, 16(5), 38–41.
  • National Institute of Standards and Technology. (2022). Status report on the third round of the NIST post‑quantum cryptography standardization process. U.S. Department of Commerce.