Kecerdasan buatan (AI) kini telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari dan profesi keuangan. Namun, kemajuan teknologi ini juga membawa tantangan etika yang semakin kompleks. Laporan terbaru dari ACCA dan CISI menyoroti bagaimana AI dapat menimbulkan risiko seperti bias algoritma, kurangnya transparansi, dan ancaman terhadap integritas profesional jika tidak dikelola dengan benar. Para profesional keuangan dituntut untuk tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga menerapkan prinsip etika secara konsisten agar tetap menjaga kepercayaan publik.

AI memang menawarkan efisiensi dan otomatisasi dalam proses audit, analisis data, hingga pengambilan keputusan. Namun tanpa kontrol internal dan pemahaman etis yang kuat, penggunaan AI dapat menghasilkan keputusan yang tidak adil atau bahkan menyesatkan. Oleh karena itu, setiap profesional keuangan perlu memastikan bahwa penggunaan AI selalu sejalan dengan lima prinsip dasar etika: integritas, objektivitas, kompetensi profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional.

Laporan ini juga menegaskan bahwa literasi AI kini menjadi kompetensi wajib bagi para akuntan dan analis. Dengan memahami cara kerja, batasan, dan risiko AI, mereka dapat memadukan kecanggihan teknologi dengan pertimbangan etis yang matang. Hal ini akan memastikan bahwa kemajuan digital justru memperkuat, bukan menggantikan, peran manusia dalam menjaga akuntabilitas dan keadilan di dunia keuangan.

Referensi:

  • ACCA. (2025). AI Monitor: Shining a light on AI’s ethical threats for finance professionals. https://www.accaglobal.com/content/dam/ACCA_Global/professional-insights/ai-monitor-shining-a-light-on-ethical-threats/ai-monitor-shining-a-light-on-ethical-threats.pdf