Rekayasa Prompt untuk Akuntan: Otomatisasi Tugas Keuangan dengan AI
Seni merancang input yang memadai untuk AI adalah fondasi yang membantu mengotomatisasi tugas-tugas keuangan yang membosankan dan meningkatkan pengambilan keputusan. Alih-alih takut AI akan menggantikan mereka, para profesional keuangan belajar untuk bermitra dengan alat AI seperti ChatGPT guna meningkatkan produktivitas. Prompt engineering adalah keterampilan penting bagi akuntan, dengan fokus pada perumusan pertanyaan atau instruksi secara tepat untuk mendapatkan output yang bernilai dari generative AI.
Dengan menguasai keterampilan yang diperlukan, akuntan dapat menghemat waktu berjam-jam dalam pelaporan dan analisis, mengurangi kesalahan, serta memiliki lebih banyak waktu untuk pekerjaan strategis. Dalam konteks ini, artikel ini membahas penerapan praktis prompt engineering dalam bidang keuangan, berbagi studi kasus nyata, serta menawarkan praktik terbaik untuk mendapatkan hasil yang akurat dan bernilai dari AI.
Pendahuluan tentang Prompt Engineering
Prompt engineering adalah proses merancang dan menyempurnakan pertanyaan atau perintah yang diberikan kepada sistem AI LLM (large language model). Menurut White dkk., hal ini berkaitan dengan cara kita “bertanya” AI seperti ChatGPT untuk melakukan sesuatu. Sama halnya dengan bertanya pada rekan kerja semakin tepat pertanyaan yang diajukan, semakin baik pula informasi yang diperoleh, maka penyusunan prompt yang jelas untuk AI juga akan menghasilkan output yang lebih baik. Meskó menekankan bahwa bagi akuntan, keterampilan ini sangat penting karena kemampuan menyusun prompt dengan benar dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas dan akurasi, sekaligus mengurangi risiko terjadinya hallucination atau jawaban yang tidak sesuai.
Dengan prompt yang dirancang dengan baik, AI mampu menyusun laporan, merangkum kebijakan keuangan setebal 100 halaman, atau mengolah data penjualan hanya dalam hitungan detik. Artinya, tugas yang biasanya memakan waktu berjam-jam, seperti menulis analisis varians atau mengekstraksi angka dari faktur, kini dapat diotomatisasi atau dipercepat dengan bantuan AI. Alih-alih menggantikan peran akuntan, Ye dkk. berpendapat bahwa AI justru bertindak sebagai “asisten virtual” yang menangani pekerjaan berulang, sehingga profesional dapat lebih fokus pada analisis, strategi, dan dukungan pengambilan keputusan.
Teknik Prompt Engineering
Memahami dan menerapkan berbagai teknik dalam prompt engineering dapat meningkatkan kualitas output AI. Oleh karena itu, penting untuk merinci teknik-teknik yang digunakan. Berikut adalah empat teknik utama yang sering dimanfaatkan oleh profesional keuangan untuk memaksimalkan efektivitas AI:
Zero-Shot Prompting
Zero-shot prompting adalah teknik meminta AI menyelesaikan suatu tugas tanpa memberikan contoh sebelumnya. Menurut ICAEW Insights, teknik ini mengandalkan pengetahuan yang telah dimiliki model melalui pelatihan awal untuk menghasilkan jawaban hanya berdasarkan prompt yang diberikan.
Contoh:
Prompt: “Ringkaslah risiko keuangan utama dalam laporan tahunan sebuah perusahaan.”
Output AI: “Risiko keuangan utama dalam laporan tahunan perusahaan biasanya meliputi:
- Risiko Likuiditas – Risiko tidak memiliki cukup kas atau aset likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
- Risiko Kredit – Risiko ketika pelanggan atau mitra gagal membayar kewajiban kepada perusahaan.
- Risiko Pasar – Paparan terhadap fluktuasi variabel pasar seperti suku bunga, nilai tukar, dan harga komoditas.
- Risiko Operasional – Risiko yang timbul dari kegagalan internal, seperti penipuan, kegagalan sistem, atau gangguan rantai pasok.
- Risiko Regulasi & Kepatuhan – Risiko ketidakpatuhan terhadap hukum dan regulasi yang dapat menimbulkan denda atau pembatasan operasional.
- Risiko Keamanan Siber – Ancaman peretasan, pelanggaran data, atau kegagalan sistem TI yang berdampak pada kinerja keuangan.
- Risiko Reputasi – Potensi kerusakan pada nilai merek atau kepercayaan pelanggan akibat peristiwa negatif.
- Risiko Strategis – Kemungkinan keputusan bisnis yang buruk, perubahan kondisi pasar, atau disrupsi industri yang memengaruhi profitabilitas.
- Risiko Inflasi & Ekonomi – Dampak resesi, inflasi, atau ketidakstabilan geopolitik terhadap kinerja keuangan.
- Risiko ESG (Environmental, Social, and Governance) – Risiko terkait keberlanjutan, perubahan iklim, serta isu tata kelola perusahaan.
Risiko-risiko ini biasanya dirinci dalam bagian “Faktor Risiko” dalam laporan tahunan.” ChatGPT4o.
Prompting zero-shot berguna untuk tugas pengetahuan umum, tetapi hasilnya dapat bervariasi bergantung pada kompleksitas permintaan.
Few-Shot Prompting
Prompting few-shot memberikan AI beberapa contoh untuk memandu responsnya. Teknik ini membantu meningkatkan akurasi dengan menetapkan preseden yang harus diikuti oleh model, sebagaimana disoroti oleh ICAEW Insights.
Contoh:
Prompt: “Berikut adalah contoh penjelasan varians anggaran:
- Pendapatan meningkat 10% karena penjualan yang lebih tinggi dari perkiraan.
- Beban operasional naik 5% karena gangguan rantai pasokan. Jelaskan varians ini: Pendapatan aktual adalah $1,2 juta, sementara pendapatan yang dianggarkan adalah $1 juta.”
- AI Output: “Pendapatan meningkat 20% karena penjualan yang lebih tinggi dari perkiraan.” ChatGPT4o
Prompting few-shot khususnya efektif untuk menghasilkan komentar keuangan, mengklasifikasikan transaksi, atau menyusun laporan.
Chain-of-Thought Prompting
Chain-of-Thought Prompting (CoT) mendorong AI untuk menjelaskan penalarannya langkah demi langkah sebelum menyimpulkan. Teknik ini meningkatkan penalaran logis dan bermanfaat untuk analisis keuangan yang kompleks. Penambahan “Model Penalaran” seperti model o1 dan o3 OpenAI telah mengintegrasikan sebagian besar fungsi CoT ke dalam ekosistemnya.
Contoh:
Prompt: “Pendapatan perusahaan meningkat 15% di Q3, tetapi laba bersih menurun 5%. Analisislah mengapa hal ini bisa terjadi, langkah demi langkah.”
AI Output:
Ketika sebuah perusahaan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 15% tetapi laba bersihnya menurun sebesar 5%, ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan perbedaan ini. Mari kita uraikan langkah demi langkah:
1. Peningkatan Biaya dan Pengeluaran
- Harga Pokok Penjualan (HPP) yang Lebih Tinggi: Jika biaya bahan baku, tenaga kerja, atau produksi meningkat lebih tinggi daripada pendapatan, margin laba kotor akan menyusut.
- Beban Operasional yang Meningkat: Pengeluaran yang lebih besar untuk pemasaran, R&D, gaji, atau biaya administrasi dapat menggerogoti profitabilitas.
- Biaya Distribusi atau Logistik yang Lebih Tinggi: Jika pengiriman, gangguan rantai pasokan, atau biaya bahan bakar meningkat, hal ini dapat mengurangi laba bersih.
2. Strategi Penetapan Harga dan Diskon
- Jika peningkatan pendapatan didorong oleh pengurangan harga, promosi, atau diskon, laba per unit perusahaan bisa saja menurun, sehingga mengakibatkan margin bersih yang lebih rendah.
3. Campuran Produk atau Layanan yang Tidak Menguntungkan
- Jika perusahaan menjual lebih banyak produk atau layanan dengan margin rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, pendapatan mungkin meningkat, tetapi profitabilitas secara keseluruhan bisa menurun.
4. Biaya Bunga atau Pembiayaan yang Lebih Tinggi
- Jika perusahaan menambah utang, beban bunga yang lebih besar dapat menekan laba bersih. Selain itu, kenaikan suku bunga bisa meningkatkan biaya pinjaman yang sudah ada.
5. Kenaikan Beban Penyusutan atau Amortisasi
- Akuisisi aset atau teknologi baru dapat menyebabkan beban penyusutan atau amortisasi meningkat, sehingga mengurangi laba bersih.
6. Biaya Satu Kali atau Non-Operasional
- Pengeluaran seperti biaya hukum, penyelesaian, restrukturisasi, atau penurunan nilai aset bisa sementara menurunkan laba bersih. Kerugian selisih kurs akibat fluktuasi mata uang juga dapat berdampak pada pendapatan bersih.
7. Perubahan Tarif Pajak
- Jika tarif pajak efektif naik karena adanya perubahan regulasi atau berkurangnya insentif pajak, maka laba bersih perusahaan akan berkurang.
Kesimpulan
Peningkatan pendapatan menunjukkan pertumbuhan penjualan yang kuat, namun penurunan laba bersih mengindikasikan adanya kenaikan biaya, masalah strategi harga, perubahan komposisi produk, beban pembiayaan yang lebih tinggi, atau faktor eksternal seperti pajak maupun biaya satu kali. Analisis lebih mendalam terhadap laporan laba rugi dan pengungkapan keuangan akan membantu menemukan penyebab pastinya.
Teknik chain-of-thought prompting sangat berguna dalam analisis akar masalah, penjelasan audit, serta penalaran keuangan berbasis skenario.
Chain of Drafts Prompting
Menurut artikel Xu dkk., Chain of Drafts prompting adalah teknik yang menyusun respons AI secara bertahap, sehingga setiap langkah menghasilkan perbaikan iteratif dalam hal kedalaman dan akurasi.
Contoh:
Prompt: “Analisis tren profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu dengan langkah-langkah berikut:
- Berikan gambaran umum mengenai faktor-faktor yang memengaruhi profitabilitas.
- Jelaskan lebih lanjut tentang faktor pendapatan dan biaya.
- Analisis pengaruh eksternal (kondisi ekonomi, inflasi) dan internal (efisiensi, pemangkasan biaya).
- Bandingkan tren profitabilitas selama tiga tahun terakhir.
- Berikan rekomendasi strategi untuk meningkatkan profitabilitas sekaligus mengelola risiko.”
AI Output:
“Untuk menganalisis tren profitabilitas perusahaan dari waktu ke waktu, kita akan mengikuti pendekatan terstruktur sebagai berikut:”
1. Gambaran Umum Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas
Profitabilitas pada dasarnya ditentukan oleh keseimbangan antara pertumbuhan pendapatan dan pengelolaan biaya. Beberapa faktor utama yang memengaruhi profitabilitas meliputi:
- Pertumbuhan Pendapatan – Volume penjualan, strategi harga, kombinasi produk, dan permintaan pasar.
- Struktur Biaya – Biaya tetap dan variabel, harga pokok penjualan (HPP), serta beban operasional.
- Kondisi Pasar – Tren industri, tingkat persaingan, dan preferensi pelanggan.
- Efisiensi Operasional – Produktivitas, penerapan teknologi, serta manajemen rantai pasok.
- Manajemen Keuangan – Struktur modal, beban bunga, serta strategi perpajakan.
2. Pendorong Pendapatan dan Biaya
Pendorong Pendapatan (Revenue Drivers)
- Volume Penjualan – Peningkatan penetrasi pasar dan retensi pelanggan.
- Strategi Harga – Penetapan harga premium, pemberian diskon, dan promosi.
- Kombinasi Produk/Jasa – Perbandingan antara produk dengan margin tinggi vs margin rendah.
- Ekspansi Geografis – Memasuki pasar baru.
- Pertumbuhan Basis Pelanggan – Strategi akuisisi pelanggan dan loyalitas merek.
- Transformasi Digital – E-commerce dan penjualan daring.
Pendorong Biaya (Cost Drivers)
- Harga Pokok Penjualan (HPP/COGS) – Biaya bahan baku, tenaga kerja, dan rantai pasok.
- Beban Operasional – Sewa, utilitas, pemasaran, dan penelitian & pengembangan (R&D).
- Biaya Tenaga Kerja – Inflasi upah, tunjangan, dan biaya pelatihan.
- Teknologi & Otomatisasi – Investasi awal vs penghematan jangka panjang.
- Biaya Regulasi – Kepatuhan hukum dan biaya legal.
- Pembiayaan Utang – Beban bunga dan biaya modal.
3. Pengaruh Eksternal dan Internal
Pengaruh Eksternal
- Kondisi Ekonomi – Pertumbuhan PDB, tingkat konsumsi masyarakat, dan fluktuasi permintaan.
- Inflasi – Kenaikan biaya input dan daya tawar harga.
- Suku Bunga – Dampak terhadap biaya pinjaman.
- Perubahan Regulasi – Biaya kepatuhan, kebijakan pajak, dan pembatasan perdagangan.
- Tren Industri – Lanskap persaingan dan disrupsi teknologi.
Pengaruh Internal
- Inisiatif Penghematan Biaya – Penyederhanaan operasional dan renegosiasi kontrak pemasok.
- Efisiensi Operasional – Otomatisasi proses dan manajemen ramping (lean management).
- Investasi Strategis – Penelitian & pengembangan (R&D), pembangunan merek, dan akuisisi pelanggan.
- Produktivitas Tenaga Kerja – Keterlibatan karyawan dan pengembangan talenta.
- Restrukturisasi Keuangan – Manajemen utang dan alokasi modal.
4. Tren Profitabilitas Selama Tiga Tahun Terakhir
Untuk memberikan analisis tren yang lebih mendalam, diperlukan data keuangan seperti:
- Pertumbuhan Pendapatan
- Margin Laba Kotor
- Margin Laba Operasi
- Margin Laba Bersih
- Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE)
Jika laporan keuangan tersedia, analisis yang lebih detail dapat dilakukan, termasuk perbandingan tren serta penarikan insight utama.
5. Tindakan Strategis untuk Meningkatkan Profitabilitas sambil Mengelola Risiko
Strategi Peningkatan Pendapatan
- Diversifikasi Pasar – Memasuki pasar dan segmen pelanggan baru.
- Inovasi Produk – Meningkatkan proposisi nilai dan meluncurkan produk baru.
- Strategi Penetapan Harga Dinamis – Menyesuaikan harga berdasarkan fluktuasi permintaan dan biaya.
- Penguatan Hubungan Pelanggan – Meningkatkan program loyalitas dan pemasaran yang dipersonalisasi.
Strategi Optimisasi Biaya
- Efisiensi Rantai Pasok – Mengurangi biaya pengadaan dan mengoptimalkan logistik.
- Otomatisasi Proses – Investasi teknologi untuk menurunkan biaya operasional.
- Outsourcing & Shared Services – Mengurangi biaya internal untuk fungsi non-inti.
Strategi Manajemen Risiko
- Hedging terhadap Inflasi – Kontrak forward dan penyesuaian biaya.
- Diversifikasi Aliran Pendapatan – Mengurangi ketergantungan pada satu produk atau pasar.
- Perencanaan Skenario – Mempersiapkan perusahaan menghadapi resesi ekonomi dan ancaman kompetitif.
Jika data keuangan spesifik perusahaan tersedia (pendapatan, biaya, dan laba tiga tahun terakhir), analisis profitabilitas yang lebih mendalam dapat dilakukan, termasuk visualisasi tren dan insight tambahan.
Catatan Prompting AI: Chain-of-drafts prompting berguna untuk menyempurnakan analisis keuangan yang
dihasilkan AI secara bertahap, memastikan alur logis, insight yang lebih dalam, dan akurasi yang meningkat dalam beberapa iterasi.
Penulis artikel ini juga membagikan metodologi tambahan untuk menyusun konten prompt secara efektif, salah satunya adalah format R-STAR-QC: Role, Situation, Task, Action, Result, Question, Constraints. Dengan sistem yang terstruktur dan mempertimbangkan teknik prompting sebelumnya, penggunaan AI dapat dioptimalkan secara maksimal.
Seperti terlihat dari contoh prompt dan respons di atas, cara kita mengajukan pertanyaan dapat menghasilkan output yang berbeda. Setiap metode memiliki kelebihan dan keterbatasan. Seperti dikutip Indira Gandhi, “The power to question is the basis of all human progress,” kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat, bersama dengan dialog atau follow-up prompting, adalah kunci untuk memaksimalkan potensi penggunaan AI yang terus berkembang ini.
Referensi:
- CPA. 2025. Prompt Engineering for Accountants: Automating Financial Tasks with AI. https://www.cpapracticeadvisor.com/2025/09/12/prompt-engineering-for-accountants-automating-financial-tasks-with-ai/168875/
Comments :