1. Pengendalian detektif (Detective Control)

Pengendalian detektif merupakan pengendalian internal untuk mengidentifikasi masalah setelah masalah tersebut terjadi. Tujuannya adalah untuk mengendalikan kualitas, dan kepatuhan hukum. Contoh dari pengendalian detektif adalah dengan melakukan pengecekan CCTV kalau sudah ada kejadian yang aneh. Melakukan pengecekan aktivitas individu dengan melihat log aktivitasnya.

 

  1. Kontrol Korektif (Corrective Control)

Kontrol ini bertujuan untuk memperbaiki masalah yang terjadi pada perusahaan. Kontrol ini dibuat agar perusahaan dapat memperbaiki masalah dan menangai akar penyebabnya dan mencegah masalah tersebut terulang kembali. Contohnya adalah melakukan restore data dari backup dan melakukan reset password.

 

Peran Auditor dalam Pengendalian Internal

Auditor perlu menilai risiko sistem pengendalian internal perusahaan. Risiko pengendalian merupakan risiko bahwa sistem pengendalian internal perusahaan tidak dapat mencegah, mendeteksi, atau memperbaiki kesalahan. Auditor akan menilai risiko sistem perusahaan tersebut dengan memberikan nilai rendah dan maksimum. Jika nilai rendah artinya sistem pengendalian internal perusahaan sudah kuat maka dari itu risiko rendah. Jika nilainya maksimum artinya sistem pengendalian internalnya.

 

Referensi: