3. Aktivitas pengendalian (Control Activities)

Aktivitas pengendalian merupakan aksi yang sesuai dengan prosedur dan peraturan yang membantu perusahaan untuk meminitigasi risiko. Adanya aktivitas pengendalian dapat mengurangi munculnya penipuan, maka dari itu perusahaan perlu membuat peraturan dan prosedur yang spesifik sesuai dengan risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Aktivitas pengendalian ini perlu dilakukan disetiap divisi. Aktivitas pengendalian bersifat sebagai preventif atau detektif dan dapat mencakup berbagai aktivitas baik manual dan otomatis contohnya seperti otorisasi dan persetujuan, verifikasi, rekonsiliasi, dan tinjauan kinerja bisnis.

 

4. Information and Communication

Informasi merupakan hal penting dalam pengendalian internal karena bertanggungjawab untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan akan mengolah dan menggunakan informasi baik dari internal dan eksternal untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Komunikasi merupakan bagaimana cara perusahaan menyediakan, memberikan, dan mengakses informasi penting dan relevan. Contohnya, bagaimana perusahaan menangani perubahan sistem?

 

5. Pemantauan (Monitoring)

Setiap sistem pengendalian internal perlu di monitor secara berkala untuk memastikan sistem perusahaan. Jika terdeteksi adanya kelemahan yang siginifikan maka perlu dilaporkan kepada manajemen puncak. Contoh dari monitoring adalah audit internal. Temuan akan dievaluasi berdasarkan kriteria dan standar yang ditetapkan perusahaan.

 

Prinsip-prinsip kegiatan Pengendalian Internal:

 

  1. Tanggungjawab karyawan yang jelas (Establishment of responsibility)
    Memberikan karyawan tugas dan tanggung jawab yang jelas. Pengendalian internal yang efektif adalah ketika satu orang bertanggung jawab atas satu tugas. Hal ini akan memudahkan individu fokus kepada satu pekerjaan dan melakukan yang terbaik. Pembatasan akses seringkali dilakukan untuk membatasi tanggungjawab setiap individu. Misalnya, sistem kode akses pada perusahaan sheingga perusahaan dapat melacak siapa yang membuat entri jurnalm memasukan penjualan, dan lainnya. Penggunaaan kode akses tersebut membantu perusahaan untuk menentukan tanggung jawab dengan mengidentifikasi individu tertentu yang melakukan aktivitas tersebut.

Referensi: