Dalam menjalankan bisnis, memberikan penjualan secara kredit adalah strategi umum untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pasar. Namun, risiko piutang yang tidak tertagih (bad debts) bisa mengganggu cash flow dan menurunkan profit. Karena itu, perusahaan perlu melakukan analisis umur piutang atau aging of receivables.

Analisis umur piutang (accounts receivable aging) adalah cara untuk mengelompokkan piutang berdasarkan lamanya jatuh tempo. Biasanya, piutang dikategorikan sebagai berikut:

1. 0–30 hari: Lancar (current)

2. 31–60 hari: Kurang lancar (past due)

3. >60 hari: Diragukan atau macet (doubtful/bad debt)

Dengan kata lain, daftar umur piutang membantu bisnis melihat dengan jelas mana pelanggan yang disiplin membayar, mana yang menunggak, dan mana yang berisiko tidak membayar sama sekali.

Mengapa Analisis Umur Piutang Penting?

1. Menjaga Arus Kas Tetap Sehat

2. Mengukur Risiko Kerugian

3. Evaluasi Kebijakan Kredit

4. Meningkatkan Akurasi Laporan Keuangan

Analisis umur piutang bukan hanya kewajiban akuntansi, tapi juga strategi manajemen risiko. Dengan Perusahaan melakukan aging schedule, bisnis bisa menjaga arus kas, memperkirakan kerugian secara akurat, dan memperbaiki kebijakan kredit.

Analisis umur piutang juga membantu Perusahaan dalam menilai risiko penagihan dan mengelola arus kas dengan lebih efektif. Melakukan analisis piutang sangat penting agar bisnis dapat tumbuh secara positif.

Referensi:

  • https://www.investopedia.com/terms/a/aging.asp