Kolaborasi Indonesia-Jerman Perkuat Komitmen terhadap Ekonomi Sirkular
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bekerja sama dengan Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) dari Pemerintah Republik Federal Jerman menggelar Forum Rencana Aksi Ekonomi Sirkular Indonesia di Menara Bappenas, Jakarta. Forum ini diselenggarakan sebagai wadah untuk menyampaikan Rancangan Awal Peta Jalan dan Rencana Aksi Ekonomi Sirkular Indonesia, sekaligus mengumpulkan berbagai masukan dari para pemangku kepentingan, yang mencakup kementerian/lembaga pemerintah, pemerintah daerah, pelaku usaha, asosiasi bisnis, hingga mitra pembangunan.
Ekonomi sirkular sendiri dipandang sebagai pendekatan ekonomi yang mengutamakan efisiensi sumber daya dengan menjaga nilai produk, bahan, dan sumber daya agar tetap berada dalam siklus ekonomi selama mungkin. Model ini bertujuan mengurangi dampak sosial dan lingkungan dari sistem ekonomi linear, tidak hanya melalui pengelolaan limbah dan praktik daur ulang, tetapi juga melalui intervensi di seluruh rantai pasok. Berdasarkan proyeksi, implementasi ekonomi sirkular di Indonesia berpotensi menambah Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar Rp 593–638 triliun dan menciptakan 4,4 juta pekerjaan bersih pada tahun 2030, dengan 75% di antaranya diperuntukkan bagi tenaga kerja perempuan. Dari sisi lingkungan, pendekatan ini juga diperkirakan dapat mengurangi timbulan sampah hingga 18–52% dan menurunkan emisi CO2e sebanyak 126 juta ton di tahun yang sama.
Kebijakan terkait ekonomi sirkular telah menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 sebagai bagian dari Program Prioritas Pembangunan Rendah Karbon (PRK) dalam Prioritas Nasional 6. Dalam kerangka jangka panjang, ekonomi sirkular juga telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 sebagai strategi utama dalam transisi menuju ekonomi hijau. Untuk mendukung langkah ini, pemerintah tengah menyusun dokumen Peta Jalan dan Rencana Aksi Ekonomi Sirkular yang mencakup lima sektor prioritas, yakni makanan dan minuman, ritel, tekstil, konstruksi, dan elektronik.
Forum ini terdiri atas dua sesi utama. Sesi pagi menghadirkan diskusi panel mengenai rancangan roadmap dan rencana aksi yang disampaikan oleh Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Priyanto Rohmattullah, serta Team Leader Circular Economy Roadmap and Action Plan, Maria Dian Nuraini. Diskusi tersebut turut ditanggapi oleh sejumlah tokoh dari berbagai sektor, di antaranya Executive Director Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCDS) Indah Budiani, Executive Director Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Emenda Sembiring, dan Direktur Pengembangan Standar Agro, Kimia, Kesehatan dan Penilaian Kesesuaian BSN, Heru Suseno.
Pada sesi siang, forum dilanjutkan dengan diskusi kelompok tematik dalam bentuk workshop breakout session yang terbagi menjadi dua topik, yaitu reformasi tata kelola persampahan dalam mendukung ekonomi sirkular serta tantangan dan peluang bagi industri dan bisnis sirkular.
Acara tersebut dibuka oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas, Vivi Yulaswati, dan dilengkapi dengan sambutan kunci dari perwakilan BMZ, yaitu Head of East Asia and South East Division dari Pemerintah Republik Federal Jerman.
Refrensi:
- Kementerian PPN/Bappenas. 2024. https://lcdi-indonesia.id/tag/ekonomi-sirkular
Comments :