Kesenjangan Adopsi AI di Sektor Publik
Organisasi pemerintah dan sektor publik menyadari peran penting data dan kecerdasan buatan (AI), namun masih terdapat kesenjangan implementasi yang signifikan, menurut survei EY terbaru yang melibatkan hampir 500 eksekutif senior pemerintahan. Meskipun 64% responden mengakui bahwa adopsi AI dapat menghasilkan penghematan biaya yang besar dan 63% melihat potensinya untuk meningkatkan layanan publik, kenyataannya hanya 26% yang telah mengintegrasikan AI di seluruh organisasi mereka, dan hanya 12% di antara mereka yang telah mengadopsi solusi generative AI (Gen AI). Temuan ini menegaskan perlunya tindakan tegas dari pemerintah untuk menjembatani kesenjangan tersebut—58% responden mendukung percepatan adopsi data dan AI di organisasi sektor publik. Agar tujuan ini tercapai, laporan ini menunjukkan bahwa organisasi pemerintah harus memfokuskan perhatian secara bersamaan pada aspek teknologi dan dimensi manusia.
Organisasi pemerintah yang telah menerapkan analitik data dan AI merasakan manfaat luas, mulai dari peningkatan pengalaman warga melalui akses yang lebih baik dan layanan yang dipersonalisasi hingga pemantauan proses yang lebih efisien serta penghematan biaya. Selain itu, penerapan teknologi ini juga meningkatkan keamanan dengan menurunkan tingkat kecurangan dan kesalahan, mendorong produktivitas serta kepuasan tenaga kerja, dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat berkat data yang akurat. Untuk mengilustrasikan keberhasilan ini, laporan menyajikan contoh nyata dan studi kasus organisasi pionir yang berhasil mengatasi tantangan implementasi, sekaligus menawarkan model yang dapat ditiru oleh organisasi lain.
Penelitian EY mengidentifikasi kelompok pionir—sekitar 20% responden teratas—yang tidak hanya mempercepat kemajuan implementasi, tetapi juga menerapkan pendekatan strategis dalam membangun fondasi digital. Sebanyak 88% dari kelompok ini telah mengembangkan infrastruktur data dan digital yang kokoh, dibandingkan hanya 58% di antara pengikut; 76% telah mendigitalkan atau mengotomasi proses dan layanan, dibandingkan 33% pengikut; dan 58% sudah menerapkan kapabilitas analitik data, dibandingkan 33% pengikut. Berdasarkan keberhasilan mereka, EY merancang kerangka kerja holistik berisi lima fondasi yang teruji untuk membantu organisasi sektor publik menapaki perjalanan transformasi dengan keyakinan dan efektivitas.
Meskipun demikian, tantangan signifikan masih dihadapi. Sekitar 62% responden menyatakan bahwa kekhawatiran terkait privasi dan keamanan data membatasi kemampuan organisasi mereka untuk mengadopsi solusi digital. Sebanyak 51% mengaku belum memiliki strategi transformasi digital yang jelas, dan 45% menilai infrastruktur data mereka belum memadai. Berbeda dengan sektor swasta, pemerintah mengelola data dalam jumlah besar yang dilindungi oleh regulasi ketat, sehingga pertukaran data menjadi sulit tanpa kerangka tata kelola yang memadai. Para pionir mengatasi hambatan ini dengan menetapkan kebijakan tata kelola data yang jelas—meliputi izin, kontrol akses, dan batasan penggunaan—serta merancang kebijakan transparansi dan teknik perlindungan data pribadi yang memungkinkan analitik tetap berjalan.
Konvergensi tantangan seperti keterbatasan sumber daya, perubahan demografis, masalah sosial yang kompleks, dan harapan warga yang semakin tinggi menuntut
respons transformatif. Survei ini menunjukkan bahwa teknologi data dan AI memiliki kapabilitas yang tepat untuk menjawab tantangan tersebut, asalkan diterapkan secara hati-hati dan sistematis. Mereka yang sukses mengintegrasikan teknologi ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas dan kualitas pengalaman pegawai, tetapi juga mentransformasi layanan publik, memperkuat perencanaan, memperbaiki pengelolaan keuangan, dan meningkatkan ketahanan organisasi. Hasilnya, masyarakat akan menerima layanan yang lebih baik, memulihkan kepercayaan pada sektor publik, dan memberikan keuntungan politik bagi pemerintah yang mampu menunjukkan perubahan positif kepada pemilih.
Refrensi:
- EY. 2025. “EY survei revelas large gap between government organizations’ AI and reality” didapatkan pada https://www.ey.com/en_gl/newsroom/2025/06/ey-survey-reveals-large-gap-between-government-organizations-ai-ambitions-and-reality
Comments :