Gambler’s Fallacy, Sebuah Kesalahan Logika dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Gambler’s Fallacy, atau dikenal juga sebagai fallacy of the maturity of chances, adalah sebuah kesalahan berpikir di mana seseorang meyakini bahwa suatu hasil acak akan “membalas” atau “mengimbangi” hasil-hasil sebelumnya, padahal kejadian tersebut bersifat independen.
Contoh paling klasik adalah saat seseorang melihat hasil lemparan koin menghasilkan “kepala” lima kali berturut-turut, lalu ia merasa “ekor pasti akan muncul berikutnya.” Padahal, probabilitas munculnya “ekor” tetap 50%, karena setiap lemparan adalah peristiwa independen.
Menurut Tversky dan Kahneman (1971), Gambler’s Fallacy muncul karena representativeness heuristic, yaitu kecenderungan orang untuk mempercayai bahwa urutan acak harus terlihat acak dalam jangka pendek, bukan hanya dalam jangka panjang.
Kesalahan ini juga ditemukan dalam banyak situasi nyata seperti investasi saham dan crypto, bahkan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Investor pemula yang membeli saham atau crypto yang sedang turun karena yakin “pasti naik karena sudah turun terus”. Tetapi ternyata besoknya makin turun
Padahal dalam semua kasus tersebut, setiap peristiwa memiliki peluangnya sendiri dan tidak bergantung pada hasil sebelumnya, selama tidak ada faktor kausalitas yang berubah.
Dampaknya dalam Pengambilan Keputusan
Gambler’s Fallacy menurut Sundali dan Croson (2006), bisa mengakibatkan:
- Keputusan keuangan yang buruk (misalnya, overtrading)
- Persepsi risiko yang keliru
- Kepercayaan pada pola yang tidak ada
Referensi
- Tversky, A., & Kahneman, D. (1971). Belief in the law of small numbers. Psychological Bulletin, 76(2), 105–110. https://doi.org/10.1037/h0031322
- Sundali, J., & Croson, R. (2006). Biases in casino betting: The hot hand and the gambler’s fallacy. Judgment and Decision Making, 1(1), 1–12. https://doi.org/10.2139/ssrn.601063
BLH
Comments :