Sumber Gambar: gobiz.co.id

Di tengah persaingan bisnis yang saat ini semakin ketat dan berkembang pesat, banyak pelaku usaha kecil terlalu dengan pada strategi pemasaran dan peningkatan penjualan, namun sering kali melupakan satu hal yang sangat penting, yaitu terkait akuntansi. Padahal, akuntansi bukan hanya tentang mencatat terkait angka ataupun penjualan melainkan alat penting untuk memahami kondisi keuangan usaha secara menyeluruh. Di masa kini, yang di mana setiap keputusan bisnis perlu didukung oleh data yang akurat, akuntansi menjadi pondasi yang tak boleh diabaikan, bahkan oleh bisnis skala kecil sekalipun.

Penerapan akuntansi yang baik pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak hanya membantu dalam pencatatan transaksi, tetapi juga berperan penting dalam pengambilan keputusan bisnis yang tepat. Penelitian oleh Elisabeth Penti Kurniawati dari Universitas Kristen Satya Wacana, menunjukkan bahwa sebagian besar UMKM di Salatiga telah melakukan pencatatan atas penjualan, pembelian, persediaan, biaya gaji, dan biaya lainnya. Namun dalam penerapannya, masih terdapat beberapa kendala dalam penerapan akuntansi, seperti latar belakang pendidikan yang kurang memadai, belum pernah mengikuti pelatihan akuntansi, serta belum adanya kebutuhan terhadap penerapan akuntansi. Dari hal ini menunjukkan bahwa meskipun kesadaran akan pentingnya akuntansi mulai tumbuh, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan akuntansi di kalangan UMKM.

Ditambah pada era digital saat ini, penggunaan teknologi dalam akuntansi pun semakin mudah diakses oleh pelaku usaha kecil. Berbagai aplikasi akuntansi berbasis cloud seperti Jurnalid, Accurate Online, hingga QuickBooks memungkinkan pelaku UMKM mencatat dan mengelola keuangan secara real-time, tanpa harus memiliki latar belakang akuntansi yang kuat. Hal ini tentunya sangat membantu efisiensi operasional dan meminimalisir kesalahan pencatatan. Selain itu, akuntansi yang terstruktur juga menjadi salah satu syarat penting saat UMKM ingin mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan atau mengikuti program bantuan pemerintah. Tanpa laporan keuangan yang jelas, UMKM akan sulit menunjukkan kelayakan usahanya kepada pihak eksternal. Oleh karena itu, membangun kebiasaan pencatatan sejak dini bukan hanya bermanfaat secara internal, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan yang lebih besar di masa depan.

Sebagai tulang punggung ekonomi, UMKM memiliki peran besar dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, tanpa fondasi keuangan yang kuat melalui akuntansi, potensi tersebut sulit berkembang secara maksimal. Akuntansi bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan alat strategis yang membantu pelaku usaha memahami kondisi usaha mereka, mengambil keputusan berbasis data, dan merancang rencana bisnis yang berkelanjutan. Di tengah tantangan dan ketidakpastian ekonomi masa kini, penguasaan akuntansi menjadi kebutuhan, bukan lagi pilihan. Dengan akuntansi yang baik, bisnis kecil dapat tumbuh dengan lebih terarah, transparan, dan siap bersaing di pasar yang lebih luas.

Referensi:

  • Hayati, N., Aprilia, N. R., Sari, S., Iqrimah, R., & Arifin, D. A. (2023). Analisis implementasi akuntansi berbasis digital pada UMKM yang terindeks Sinta: Studi literatur. Journal of Sharia Economics, Banking and Accounting, 2(2). https://pub.nuris.ac.id/jseba/article/view/180
  • Putri, R. A., & Hidajat, R. S. (2025). Penerapan sistem akuntansi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Kota Bontang. FORUM EKONOMI: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 27(1). https://doi.org/10.30872/jfor.v27i1.2659
  • Kurniawati, E. P., Nugroho, P. I., & Arifin, C. (2012). Penerapan akuntansi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan (JMK), 10(2), 1–15. https://media.neliti.com/media/publications/218956-none.pdf