Penelitian akuntansi multiparadigma berangkat dari kerangka filosofis yang dikemukakan oleh Burrell & Morgan (1979). Kerangka ini beranggapan bahwa pengetahuan ilmiah terbentuk dari empat asumsi dasar, yaitu ontologi, epistemologi, hakikat manusia, dan metodologi. Ontologi menjelaskan tentang sifat dasar realitas objek yang diteliti, misalnya apakah objek tersebut bersifat statis atau dinamis, nyata atau konstruksi sosial. Epistemologi, di sisi lain, menguraikan bagaimana pengetahuan diperoleh, sifatnya, serta cara penyebarannya. Di sini, terdapat perbedaan mendasar antara pendekatan subjektivisme, yang menekankan pengalaman dan interpretasi pribadi, dengan objektivisme, yang berfokus pada fakta-fakta yang dapat diukur secara empiris.

Dalam hakikat manusia, kerangka ini menawarkan dua pandangan utama. Pertama, voluntarisme, yang berargumen bahwa individu memiliki kebebasan untuk menentukan tindakan melalui kreativitas dan pilihan. Kedua, determinisme, yang menyatakan bahwa perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan struktur sosial yang ada. Sedangkan metodologi penelitian dibagi menjadi dua pendekatan: pendekatan ideografis yang mendalami studi kasus secara rinci dan kontekstual, serta pendekatan nomotetik yang berupaya mengidentifikasi pola umum melalui analisis sistematis dan kuantitatif.

Kombinasi dari keempat asumsi tersebut memungkinkan para peneliti untuk mengklasifikasikan pengetahuan ke dalam empat paradigma utama: fungsionalis, interpretatif, radikal humanis, dan radikal strukturalis. Setiap paradigma ini memberikan lensa yang unik dalam memahami praktik akuntansi sebagai fenomena sosial yang kompleks, serta bagaimana nilai, budaya, dan struktur organisasi saling mempengaruhi dalam pembentukan dan penerapan standar akuntansi di masyarakat.

Kerangka pemikiran ini tidak hanya memberikan dasar teoretis untuk memahami praktik akuntansi, tetapi juga membuka ruang bagi perdebatan dan pengembangan pendekatan baru dalam penelitian, sehingga hasil penelitian tidak hanya bersifat normatif melainkan juga reflektif terhadap dinamika masyarakat yang terus berubah.

Referensi:

  • Burrel, G, & Morgan, G. (1979). Sociological Paradigms and Organizational Analysis, Elements of the Sociology of Corporate Life. London: Heineman.