Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan dan penyimpanan dana. Selain itu, juga menyangkut perencanaan dana dan pengendalian aset. Pengelolaan keuangan benar-benar harus terencana agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

Fungsi Manajemen Keuangan

Ada beberapa fungsi manajemen keuangan yang harus diperhatikan dan di antaranya adalah:

  1. Perencanaan
    Dalam melakukan manajemen keuangan yang perlu perhatikan adalah merencanakan uang kas, arus kas, dan menghitung laba dan rugi.
  1. Alokasi Keuangan
    Ketika hendak mengalokasikan dana, maka harus benar-benar tepat dan teliti. Mana dana yang diperlukan untuk produksi maupun mana dana yang dibutuhkan untuk promosi. Jika segalanya jelas, menjadi lebih mudah untuk melakukan alokasi dana.
  1. Kontrol Keuangan
    Jika telah melakukan alokasi keuangan, tahap yang selanjutnya adalah kontrol. Tanpa adanya pengawasan, manajemen keuangan bisa menjadi tidak rapi. Selain pengawasan, perlu dilakukan evaluasi. Hal tersebut untuk melihat apa saja yang menjadi kekurangan dalam pengelolaan keuangan.
  1. Audit
    Apabila perusahaan merasa baik-baik saja melakukan manajemen keuangan maka perlu ada pembuktiannya. Caranya dengan melakukan audit. Yang dimaksud audit adalah pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara berkala. Misal, setiap 3 atau 6 bulan sekali dan setahun sekali.
  2. Laporan
    Hal terakhir yang perlu dilakukan adalah membuat laporan keuangan. Membuat laporan keuangan sangat penting karena dari laporan keuangan akan terlihat apakah keadaan keuangan perusahaan baik atau kurang baik. Maka dari itu, dalam menyajikan laporan keuangan harus terbuka dan transparan.

Tujuan Manajemen Keuangan

  • Optimalisasi Keuangan
    Pos keuangan yang dimiliki harus kita optimalkan. Contohnya, dengan melihat sektor yang menguntungkan bagi perusahaan. Jika ada sektor yang belum menguntungkan, lebih baik ditunda dahulu.
  • Memantau Arus Kas
    Perusahaan perlu memerhatikan dan memantau arus kas dengan saksama. Contohnya, jangan sampai pengeluaran melebihi pemasukan. Hal tersebut akan berdampak negatif bagi perusahaan. Jika ada pemasukan yang lebih, Anda bisa menjadikannya modal untuk pengembangan produk berikutnya.
  • Memaksimalkan Laba
    Dengan melakukan perencanaan keuangan yang tepat maka perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang. Jadi, tujuan yang ketiga ini penting bagi Anda di dalam perusahaan.
  • Menyiapkan Modal yang Seimbang
    Pengaturan modal yang seimbang harus diperhitungkan dengan cermat dan tepat. Mana modal yang dimiliki dan mana modal yang berasal dari pinjaman. Dengan demikian keuangan perusahaan akan tetap stabil.
  • Mengurangi Risiko
    Yang harus dikontrol dalam manajemen keuangan adalah pengambilan keputusan. Keputusan harus benar-benar dipikirkan bagaimana dan kapan keputusan harus diambil. Penentuan keputusan berdampak pada kelangsungan perusahaan.
  • Memastikan Perusahaan Tetap Survive
    Setiap manajer keuangan harus dapat memikirkan bagaimana caranya perusahaan tetap survive. Mulai dari membayar gaji karyawan, sewa kantor, ongkos produksi hingga biaya promosi.

Pengertian Laporan Pajak

Laporan pajak adalah formulir yang harus diisi untuk melaporkan pendapatan pribadi atau perusahaan biasanya secara tahunan kepada Direkotrat Jendral Pajak (DJP). Laporan pajak tahunan harus dilaporkan setiap tahun oleh wajib pajak di Indonesia. Laporan pajak sering disebut sebagai Surat Pemberitahuan (SPT)

Manfaat Laporan Pajak

  • Bagi Wajib Pajak, fungsi laporan pajak adalah sebagai pelaporan atas pelunasan pajak yang dilakukannya dan bentuk pelaporan harta kekayaan di luar penghasilan utama
  • Bagi pemungut pajak, fungsi laporan pajak adalah sarana pertanggungjawaban atas dipotongnya pajak dari pendapatan
  • Bagi pengusaha kena pajak, laporan pajak adalah pelaporan pajak terutang yang digunakan sebagai laporan atas pengkreditan pajak masukan terhadap pajak keluaran

Tujuan Laporan Pajak

Laporan pajak dapat sebagai alat untuk check and recheck atau memastikan kembali bahwa jumlah pajak yang dibayarkan sesuai dengan kewajiban pajak yang seharusnya.

Jenis Laporan Pajak Tahunan

  1. Formulir SPT 1770 SS (Sangat Sederhana)
    Formulir ini diisi oleh wajib pajak yang mempunyai penghasilan hanya dari satu pemberi kerja. Jumlah penghasilan bruto dari pekerjaan tidak lebih dari Rp 60 juta per tahun.

    2. Formulir 1770 S (Sederhana)
    Formulir ini diisi oleh wajib pajak yang memiliki penghasilan, baik dari satu pemberi kerja atau lebih. Jumlah penghasilan bruto dari pekerja sama dengan atau lebih besar dari Rp 60 juta.

    3. Formulir 1770
    Formulir ini untuk wajib pajak yang memperoleh penghasilan dari usaha, misalnya pertokoan, salon dan lain sebagainya. Selain itu juga diisi oleh pekerja bebas, misalnya dokter, pengacara, akuntan dan lain sebagainya.

Sementara itu Laporan Pajak/formulir SPT Tahunan Badan menggunakan formulir 1771. Menurut buku How to be A Smarter Taxpayer oleh Gatot S. M. Faisal, formulir 1771 diperuntukkan bagi wajib pajak badan.

Kesimpulan

Hubungan antara manajemen keuangan dan laporan pajak sangat berkaitan erat. Kedua hal ini berkaitan dengan pengelolaan sumber daya finansial perusahaan atau individu, namun dengan fokus yang berbeda. Contohnya, apabila manajemen keuangan baik akan membantu perusahaan untuk mengelola aliran kasnya sehingga memastikan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban pajaknya. Hal ini sangat penting karena jika perusahaan terlambat dalam membayar pajak akan mengakibatkan denda atau bunga yang ditimbulkan sehingga akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan.
Secara keseluruhan, manajemen keuangan yang baik akan mempengaruhi efektivitas pengelolaan pajak, dan laporan pajak yang akurat serta tepat waktu akan mencerminkan kinerja keuangan yang baik dalam sebuah perusahaan.

Referensi: