Dalam pemerintahan baru saat ini, terdapat badan baru yang akan segera beroperasi dalam waktu dekat di tahun 2025 ini. Badan ini adalah Badan Pengelola Investasi Daya Agata Nusantara atau biasa disebut dengan Danantara. Dalam rencana awal pada saat pendirian Danantara ini akan melakukan pengeloaan dari  7 BUMN yang besar dan bahkan salah satunya menjadi induk Perusahaan dari pertambangan. Adapun Perusahaan yang dikatakan akan  dikelola melalui Danantara adalah Bank Mandiri, BNI dan BRI dari industry perbankan, Pertamina dan PLN dari kalangan industri energi serta Mind ID dari industry tambang dan juga PT Telekomunikasi. Adapun total asset yang akan dikelola oleh Danantara adalah sekitar Rp 14 160 triliun. Sebagai Lembaga baru bentukan pemerintah baru maka Danantara rencananya akan berada langsung di bawah pengawasan dan bertanggung jawab langsung pada Presiden.

Mengingat sudah ada Kementerian BUMN, maka apa sebenarnya fungsi dan peranan dari Danantara ? Berbeda dengan Kementerian BUMN maka Danantara akan bertindak sebagai satu Lembaga pengelola investasi. Danantara akan berfungsi sebagai Sovereign Wealth Fund atau SWF Dimana dana investasi yang ada akan dikelola dan juga dimiliki oleh pemerintah suatu negara dengan tujuan untuk melakukan pengelolaan kekayaaan negara yang ada dengan cara diinvestasikan ke dalam berbagai assert yang ada, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Lalu pertanyaanya adalah dananya berasal dari mana ?? Dana tersebut akan berasal dari surplus anggaran baik dari hasil kegiatan eksport, baik minyak bumi dan gas maupun bukan minyak bumi dan gas serta juga dari dividen yang didapatkan oleh Perusahaan negara serta juga Cadangan devisa yang dimiliki. Bila sukses, mengingat ini merupakan pertaruhan yang besar bagi pemerintah maka Danantara akan menyusul keberhasilan Government Pension Fund Of Norway dan juga Abu Dhabi Investment Authority. Meskipun begitu karena ada potensi bahwa Danantara tidak bisa diaudit oleh BPK dan KPK mengingat tidak melakukan pengelolaan anggaran negara maka dikhawatirkan Danantara juga bisa berpotensi menjadi satu masalah IMDB Malaysia versi Indonesia. IMDB Malaysia adalah Lembaga pengelola dana investasi yang didirikan oleh mantan PM Malaysia Najib Razak pada 2009 yang ternyata dalam penyelenggaraannya bersamalah dan bahkan banyak para pejabat Malaysia yang terbukti melakukan korupsi menggunakan dana-dana tersebut. Kasus ini akhirnya menjadi pintu masuk komisi anti rasuah Malaysia untuk menahan dan memenjarakan mantan PM tersebut pada tahunj 2018. Maka pertanyaannya adalah kemana arah Danantara ?

Pemerintah sendiri melalui Presiden Prabowo menyatakan bahwa Danantara pada  dasarnya merupakan satu konsolidasi kekuatan ekonomi dalam rangka pengelolaan dari BUMN. Presiden juga menyatakan bahwa pendirian Danantara merupakan satu usaha menwujudkan cita-cita mulia dalam UUD 1945 pasal 33 yang menegaskan bahwa pengelolaan asset kekayaan negara perlu dioptimalkan demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. (mhy )

Referensi :

  • Cnnindonesia.com
  • Cnbcindonesia.com