Dengan semakin pesatnya perkembangan industri telah menghantarkan seluruh pihak berupa regulator, pemimpin bisnis, akademisi, praktisi, investor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mulai mengarahkan fokus pada penyelesaian isu-isu yang berkelanjutan, mulai dari meningkatnya Carbon Dioxide (CO2) yang menyebabkan penyakit seperti ISPA, kurangnya kewaspadaan pengguna terhadap penggunaan listrik dan air, hingga produktivitas yang meningkatkan waste secara percuma. Berdasarkan data IQAir (2024) menunjukan kualitas udara di Indonesia menunjukan 7,4x lebih besar dari panduan WHO (World Health Organization), dimana hal tersebut disebabkan kualitas udara yang buruk oleh polusi sebesar PM 2,5. Selain itu, perubahan iklim (Climate change) yang ekstrim selain berdampak kepada manusia juga berpotensi merusak habitat, dimana berdasarkan informasi BBC (2024) menunjukan 700 kawasan laut yang mengalami perusakan dan terus mengalami peningkatan jauh sejak tahun 1960.

Hal tersebut mendorong para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk meningkatkan kesadaran agar tidak melakukan perusakan terhadap masyarakat dan lingkungan lebih jauh lagi. Berdasarkan aturan POJK 51 tahun 2017 yang dikeluarkan oleh regulator Indonesia mendorong para pelaku industri, khususnya perusahaan yang telah terbuka untuk menyajikan informasi terkait dengan tindakan yang dilakukan untuk mendukung kehidupan keberlanjutan. Namun, Walser (2023) menjelaskan dalam mengungkapkan sustainability report, terdapat beberapa isu yang ditemukan seperti salah satunya adalah praktik greenwashing yang disebabkan oleh perusahaan dalam membuat klaim bahwa telah melaksanakan aktivitas berkelanjutan atau ramah lingkungan sebagai semboyan branding dari perusahaan tersebut. Selain itu, Walser (2023) mengungkapkan dalam laporan RepRisk terdapat peningkatan 31% perusahaan secara global telah melakukan praktik greenwashing pada periode September 2022 hingga September 2023, khususnya di sektor jasa keuangan dan perbankan yang meningkat sebesar 70%.

Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan manajemen kelola yang memadai dengan didukung pemeriksaan dan investigasi auditor untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja perusahaan yang sejalan dengan aturan dan standar yang berlaku untuk mendukung aktivitas industri. Selain itu, regulator perlu mengevaluasi dampak dari kinerja perusahaan melalui perancangan aturan yang mendorong tindakan penipuan dapat terkena risiko konsekuensi yang berat, terutama pada klaim informasi palsu yang tidak didukung bukti. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki

potensi yang besar untuk berkompetisi dengan negara lain dan memajukan perekonomian secara berkelanjutan dengan menjaga kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Para pelaku bisnis perlu menanamkan kesadaran dan pengetahuan pada seluruh sumber daya agar tidak melakukan kesalahan dalam praktik yang mengundang kontroversi, dimana selain mendorong keterlibatan karyawan, perusahaan juga perlu memfokuskan pada kesejahteraan (Well-being) karyawan untuk meningkatkan kebahagiaan karyawan yang berdampak pada kinerja sehari-hari. Hal tersebut juga menjadi perhatian bagi perusahaan untuk menganalisis keseimbangan risiko dan hasil dari strategi bekerlanjutan yang mengarah kepada internal dan eksternal organisasi (Farhan, 2024).

Gambar 1. Sustainable Development Goals 2030

REFERENSI

  • BBC News Indonesia (2019) Perubahan iklim: Kandungan oksigen di laut makin tipis akibat kenaikan suhu dan sampah kompos. https://www.bbc.com/indonesia/majalah-50709531
  • Farhan, M. (2024). KESEIMBANGAN RISIKO DAN IMBAL HASIL DALAM STRATEGI INVESTASI BERKELANJUTAN: PENDEKATAN INTEGRATIF TERHADAP FAKTOR LINGKUNGAN, SOSIAL, DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (ESG). Deleted Journal, 2(2), 243–264. https://doi.org/10.32806/p53yhw31
  • Informasi Indeks Kualitas Udara (AQI) dan Polusi Udara di Indonesia | IQAir (no date b). https://www.iqair.com/id/indonesia
  • Walser, G. (2023). RepRisk data shows increase in greenwashing with one in three greenwashing public companies also linked to social washing. RepRisk. Retrieved July 15, 2024, from https://www.reprisk.com/newsresearch/news-and-media-coverage/reprisk-data-shows-increase-ingreenwashing-with-one-in-three-greenwashing-public-companies-alsolinked-to-social-washing