Memahami Resiko Strategis Bank Syariah
Resiko Strategis
Apa yang dimaksudkan dengan resiko strategis dalam perbankan, terutama perbankan syariah ? berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dalam PBI nomor 13/23/PBI/2011 dikatakan bahwa resiko strategis merupakan satu resiko yang sangat terpisah dibandingkan dengan resiko yang lain yang terjadi. Resiko strategis merupakan resiko akibat adanya satu ketidaktepatan dalam proses pengambilan satu keputusan yang bersifat strategis serta juga adanya kegagalan dalam antisipasi perubahan lingkungan bisnis. Resiko strategis merupakan resiko yang biasanya timbul dikarenakan bank telah menerapkan satu strategi yang kurang sesuai dengan visi dan misi yang ada dari bank tersebut. Bahkan juga ada perencanaan yang dilakukan oleh bank yang tidak sesuai antara berbagai level strategis di bank tersebut. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penentu akan resiko strategis, diantaranya adalah :
- Adanya perubahan dalam peta persaingan bisnis. Persaingan bisnis dalam satu industry bisa terus mengalami perubahan dikarenakan masuknya para pemain baru dalam industry tersebut. Dalam industry perbankan syariah masuknya pemain baru dalam industry ini bisa memancing kompetisi yang semakin keras antara bank syariah. Akan tetapi Langkah yang lebih baik adalah tidak melakukan kompetisi keras antara bank diganti dengan diajak bermitra antara bank syariah. Selain itu juga perubahan peta persaingan bisnis di dalam bank syariah bisa muncul karena adanya produk baru yang bisa menjadi alternatif dari produk lama yang dikeluarkan oleh bank syariah.
- Adanya kekurang tepatan dalam perumusan strategi bisnis. Hal ini menjadi penting bila strategi yang diambil tidak sesuai dengan visi dan misi dari bank. Dalam kaitan yang ada masalah in dengan bank syariah maka bank syariah harus memastikan agar strategi yang dijalankan sama dengan visi dan misi dari bank syariah serta juga melakukan pembentukan satu divisi yang focus dalam penanganan strategi perusahaan.
- Tuntutan dalam berinovasi. Tuntutan dalam berinovasi juga menjadi salah satu resiko strategis dalam dunia perbankan, termasuk dalam perbankan syariah. Termasuk juga tantangan berkaitan dengan kemajuan teknologi, dimana bank diharapkan bisa melakukan pengembangan sendiri berbagai fasilitas teknologi yang memang diperlukan oleh bank tersebut. Secara khusus dalam bank syariah tuntutan dalam inovasi ini juga termasuk bagaimana akad bank syariah yang beragam tersebut bisa dipenuhi oleh bank syariah dengan tidak mengabaikan aspek kepatuhan syariah akan tetapi tetap dapat diantisipasi inovasi teknologi berkaitan dengan akad-akad tersebut.
- Adanya perubahan dalam lingkungan makro. Ini merupakan hal yang penting di dalam bank syariah terutama di Indonesia. Hal ini karena bank syariah di Indonesia bukan bank syariah yang berada di ruang hampa, atau juga berada di dalam ruangam system yang full economic shariah 100 persen. Bank syariah di Indonesia tumbuh dalam system dual banking system,sehingga Ketika bank syariah pertama kali berdiri belum ada UU yang mendasarinya. Meskipun begitu dalam perjalanan bank syariah di Indonesia terdapat beberapa kali perubahan dalam UU perbankan yang pada akhirnya menyentuh juga ke bank syariah. Termasuk juga adanya perbahan yang menghapuskan ketentuan pajak berganda pada transaksi murabahah karena murabahah dinyatakan sah sebagai transaksi pembiayaan dan bukan transaksi murni jual beli di bank syariah.
- Resiko reputasi bank syariah. Ini merupakan resiko yang sebaiknya dihindari oleh bank syariah, karena kalau sampai reputasi bank, terutama bank syariah mengalami masalah maka akan berpotensi menimbulkan permasalahan bagi bank syariah tersebut ke depannya. Termasuk factor yang bisa membuat resiko bank syariah dari segi reputasi ini mengalami kerusakan adalah timbulnya kecurangan di dalam bank syariah
Referensi :
- Wahyudi, Imam, et al ( 2013 ), Manajemen Resiko di Bank Islam, Salemba Empat & Muamalat Institute
- Wahyudi, Imam. Et al ( 2015),” Risk Management For Islamic Banks, Recent Development From Asia and The Middle East”, Wiley Finance Studies.
Image Sources: Google Images