MEMAHAMI AKUNTANSI REVENUE
MEMAHAMI AKUNTANSI REVENUE
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat revenue dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh gaji bulanan yang diterima oleh seorang pegawai negeri sipil, merupakan revenue. Seluruh uang yang diterima seorang sopir taksi dari hasil mengantar penumpang taksinya, merupakan revenue. Hasil penjualan dari sebuah toko kelontong merupakan revenue. Uang sewa yang diterima oleh seorang pemilik rumah sewa merupakan revenue. Uang yang diterima oleh seorang tukang potong rambut merupakan revenue. Dalam kegiatan perusahaan, kita dapat melihat revenue dalam bentuk biaya sewa dari menyewakan sebagian gedung milik perusahaan kepada organisasi lain. Hasil penjualan barang dari suatu perusahaan manufaktur. Hasil penyewaan mobil atau gedung dari sebuah perusahaan penyewaan merupakan revenue. Pemasukan kas dari pelanggan yang meminta pengerjaan custom dari sebuah perusahaan furniture custom-made merupakan revenue. Bunga yang diperoleh dari penempatan dana perusahaan di bank merupakan revenue. Seluruh uang yang diterima organisasi pemerintah, baik dari pajak, retribusi, atau lainnya merupakan revenue. Hal demikian menurut Baskerville disebut revenue.
Adapun beberapa pengertian revenue menurut para ahli sebagai berikut :
Baskerville menjelaskan bahwa revenue is the gross income received by an entity from its normal business activities before any expenses have been deducted. Lerner and Cashin mengartikan revenue as the increase in capital resulting from the sale of goods or rendering of services by the business. In amount, the revenue is equal to the cash and receivables gained in compensation for the goods sold or service rendered. Menurut Pauline Weetman, revenue is created for the enterprise by selling goods or rendering service. MenurutKieso revenue is an in flow of cash or other properties in exchange for good sold or services rendered. Schroeder, revenue is inflow or other enhancements of assets of an entity or settlement of its liabilities (or combination of both) during a period from delivering producing goods, rendering services, or other activities that constitute the entity’s ongoing major or central operations.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa revenue adalah arus kas/aset masuk dari menjalankan aktivitas.
Pengukuran Revenue
Menurut International Accounting Standard (IAS) 18, revenue harus diukur pada fair value (nilai wajar) pada saat diterima atau akan diterima. Fair value adalah the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction.
Jumlah revenue yang diperoleh dari suatu transaksi biasanya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara entitas dan pembeli atau pengguna barang/jasa. Hal tersebut diukur dengan fair value saat diterima atau akan diterima dengan memperhatikan potongan harga atau pengembalian barang.
Pengakuan Revenue
Revenue dari penjualan barang diakui saat syarat berikut terpenuhi:
- Entitas telah memindahkan resiko signifikan dan kepemilikan barang kepada pembeli;
- Entitas tidak memiliki keterlibatan manajerial yang pada tingkatan tertentu dikaitkan dengan kepemilikan ataupun pengendalian terhadap barang yang dijual;
- Jumlah revenue dapat diukur dengan andal;
- Ada kemungkin bahwa keuntungan ekonomi terkait transaksi akan masuk ke entitas; dan
- Cost yang terjadi atau yang dapat terjadi akibat transaksi dapat diukur dengan andal.
Saat hasil suatu transaksi melibatkan pemberian jasa dapat diestimasi dengan andal, revenue terkait transaksi tersebut harus diakui menurut tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal ketika syarat berikut terpenuhi :
- Jumlah revenue dapat diukur dengan andal;
- Ada kemungkin bahwa keuntungan ekonomi terkait transaksi akan masuk ke entitas;
- Tingkatan penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur dengan andal; dan
- Cost yang terjadi akibat transaksi dan cost untuk menyelesaikan transaksi dapat diukur dengan andal.
Pengakuan revenue menurut tingkat penyelesaian transaksi sering disebut sebagai the percentage of completion method. Pada metode ini, revenue diakui dalam periode akuntansi dimana jasa diberikan. Pengakuan revenue dengan dasar ini menyediakan informasi yang berguna mengenai tahapan pemberian jasa dan kinerjanya pada periode tertentu. Saat hasil transaksi melibatkan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, revenue harus diakui hanya pada saat expense yang diakui dapat dipenuhi.
Untuk bunga, royalty, dan dividen, revenue diakui dengan dasar berikut:
- Interest(bunga) harus diakui menggunakan metode bunga efektif seperti yang dijelaskan dalam IAS 39;
- Royalties harus diakui pada basis akrual seusai dengan substansi pada perjanjiaan yang sesuai; dan
- Dividends harus diakui saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan.
Secara umum, peningkatan revenue dicatat di sisi kredit T-account dengan kas atau account receivable pada sisi debit.
Dr. Cash/Acc. Receivable xx
Cr. Revenue xx
Pada akhir periode akuntansi, beberapa jenis revenue mungkin membutuhkan jurnal penyesuaian. Seluruh revenue entitas pada suatu periode akuntansi harus dilaporkan pada Laporan Laba Rugi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi revenue adalah proses pencatatan, pengakuan, pengukuran, dan pelaporan arus masuk aset dari aktivitas utama yang dijalankan/lakukan perusahaan.
BY : MY
Comments :