Kuliah Di Luar Negeri, Ini Cara Bertahan Hidup Di Sana
Dapat title pendidikan dengan kuliah di luar negeri? Wuih, siapa yang tidak ingin? Kualitas pendidikan di luar negeri terkenal dengan acungan dua jempol. Banyak orang menginginkan pendidikan terbaik bagi dirinya. Kalau mereka tergolong orang mampu, ya tidak heran bila keluar uang untuk pendidikan mereka begitu mudah. Lain halnya dengan beberapa orang yang merasa tidak memiliki modal cukup untuk sekolah di luar negeri.
Kabar baiknya, beasiswa pendidikan sekarang banyak sekali disediakan untuk orang-orang yang memiliki kemampuan yang layak untuk diberi kesempatan sekolah di luar negeri. Negara tujuan seperti Singapore, Australia, Amerika Serikat, Cina, Jepang, Belanda, Jerman, dan lainnya menjadi sederet nama negara yang ingin dituju untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik dan terkonsentrasi secara penuh pada satu bidang studi yang ingin diperdalam. Banyak sekali pihak yang menyediakan beasiswa pendidikan ini baik untuk level S1 hingga S3. Informasinya pun sangat mudah didapatkan di era serba internet ini. Anda cukup mengetikkan kata kunci beasiswa yang ingin Anda terima dan semuanya akan menampilkan informasi yang dibutuhkan terkait dengan beasiswa yang ingin dicapai.
Nah, kabar yang kurang baik adalah tidak semua beasiswa ini sepenuhnya menanggung kebutuhan penunjang pendidikan Anda selama berada di luar negeri. Kebanyakan beasiswa yang diberikan merupakan beasiswa yang menanggung biaya pendidikan saja. Sementara biaya untuk keperluan bertahan hidup dan akomodasi tidak ditutup alias Anda harus mengeluarkan uang untuk bayar sendiri. Sangat sedikit pihak yang memberikan beasiswa full yang menutup biaya pendidikan dan kehidupan Anda selama di sana. Padahal tidak mungkin Anda di sana hanya belajar dan belajar tanpa perlu makan, minum, tidur, dan istirahat? Bukannya mendapat ilmu, mungkin Anda akan mendapati rambut Anda rontok yang bisa jadi karena terlalu sering belajar atau kekurangan nutrisi dan kurang istirahat yang cukup.
Menyadari bahwa beasiswa itu sering kali tidak menyediakan biaya yang menanggung kehidupan Anda negara tujuan pendidikan itu, maka Anda harus memutar otak untuk mendapatkan penghasilan tambahan yang bisa mendukung Anda dalam pembiayaan kebutuhan sehari-hari dan akomodasi. Selama berada di luar negeri untuk studi, beberapa hal berikut bisa menjadi referensi untuk mendapatkan biaya tambahan agar bisa menutupi biaya hidup.
1. Mencari Paket Beasiswa
Pelajari Paket Beasiswa via colombianeducationfund.org
Nah seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya bahwa tidak semua pihak pemberi beasiswa akan memberikan dana yang akan menanggung biaya hidup Anda, lebih baik sebelum apply formulir Anda pelajari dulu paket beasiswa yang ditawarkan. Cobalah mencari informasi lebih lanjut mengenai beasiswa tersebut kepada pihak pemberi atau carilah informasi melalui rekan-rekan yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) karena mereka merupakan orang-orang yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Bisa dikatakan informasi dari rekan-rekan PPI ini akan sangat valid dan lebih bisa diterjemahkan secara rinci kepada Anda mengenai apa-apa saja yang tercover oleh suatu beasiswa dan mungkin hal ini dipengaruhi oleh negara tujuan beasiswa.
Mempelajari paket beasiswa secara detil dan mendalam akan menghindarkan Anda dari krisis keuangan selama hidup di luar negeri untuk belajar. Apalagi dalam kondisi Rupiah melemah terhadap Dollar Amerika ini akan mempengaruhi nilai tukar uang. Hal ini jelas akan mempengaruhi berapa banyak rupiah yang harus ditukarkan dengan mata uang negara tujuan untuk bisa melakukan transaksi dan bertahan hidup di sana.
2. Opsi Pinjaman
Opsi Pinjaman via 1800loanstore.com
Kalau di Indonesia, mahasiswa boleh mengajukan KTA atau kredit tanpa agunan untuk tujuan pendidikan dengan jaminan memiliki pekerjaan tetap yang bisa menjamin pembayaran cicilan pinjaman. Nah, di luar negeri pun ada yang menyediakan layanan jasa ini. Beberapa negara memberikan kelonggaran kepada para pelajarnya untuk mendapatkan pinjaman yang akan dipergunakan untuk kepentingan pendidikannya. Pelunasannya bisa dengan cicilan selama Anda kuliah yang berarti Anda harus memiliki pekerjaan sampingan di sana atau dengan sebuah perjanjian atau kontrak yang menyatakan bahwa setelah Anda lulus dari perguruan tinggi, Anda harus membayar pinjaman Anda yang uangnya bisa didapatkan dari pekerjaan tetap di sana. Ilustrasinya semacam beasiswa ikatan dinas, namun dalam metode pinjaman ini, Anda tidak terikat kontrak untuk bekerja dengan pihak yang memberikan dana pinjaman untuk pendidikan dan kebutuhan hidup Anda selama studi.
3. Atur Keuangan Secara Ketat
Atur Keuangan Secara Ketat via expatliving.sg
Kalau Anda melanjutkan studi di luar negeri dengan bantuan beasiswa, Anda harus mengakui bahwa sekaya apa pun Anda di negara asal Anda, Anda tidak cukup kaya di negara tempat Anda menuntut ilmu sekarang. Kalau Anda kaya, Anda tidak akan mengandalkan beasiswa bukan?
Pemahaman ini harus dimiliki setiap pelajar yang melanjutkan studi di luar negeri untuk dapat mengatur dirinya secara ketat supaya dapat bertahan hidup. Mengatur keuangan bukanlah hal yang mudah namun Anda harus menguasai diri supaya tidak sampai terlilit hutang hanya untuk memenuhi hasrat kehidupan. Keuangan merupakan aspek yang krusial selama Anda studi di luar negeri. Mengapa? Anda tidak berada di lingkungan asli Anda. Kerabat Anda tidak bisa menolong secara langsung karena Anda bukan di negara asal. Anda harus berjuang sendiri untuk dapat bertahan hidup di negeri orang.
Atur keuangan (terutama untuk biaya hidup) salah satunya dengan cara hidup berhemat. Berhemat ini bisa direalisasikan dari beberapa perilaku Anda seperti intensitas makan dan tempat berbelanja. Anda harus rela menurunkan standar gaya hidup untuk makan hanya 2 kali atau berbelanja di tempat favorit mahasiswa yang terkenal dengan harganya yang miring. Ingat, tidak pernah ada cerita mengenai mahasiswa (terutama beasiswa) yang hidup secara enak di negeri orang.
4. Cari Kerja Sampingan
Part time – Cleaning Service via businessinsider.com
Hampir sama seperti di Indonesia, Anda bisa mengajukan lamaran pekerjaan sebagai pekerja paruh waktu ke beberapa tempat supaya Anda memiliki pendapatan tambahan yang bisa mendukung kehidupan Anda selama berada di negeri orang. Opsi ini bahkan menjadi pilihan yang sangat lazim di kalangan mahasiswa yang belajar di luar negeri. Mungkin pekerjaannya bisa Anda remehkan seperti menjadi pelayan toko, cleaning service, bahkan tukang sampah. Namun dari pekerjaan ini tidak ada yang tidak menghasilkan pendapatan tambahan yang bisa jadi akan sangat membantu kondisi keuangan Anda yang mungkin sedikit seret.
Jangan pernah meremehkan sekecil apapun pekerjaan sampingan yang Anda dapatkan selama studi di luar negeri. Itu semua hal yang wajar. Yang terpenting adalah dari setiap hal kecil yang kita lakukan, akan ada yang dapat dipelajari oleh kita dan menghasilkan sesuatu yang besar.
Baca Juga : 6 Pertanyaan yang Harus Dijawab Sebelum Menjadi Freelancer
5. Jadilah Asisten Dosen
Jadilah Asisten Dosen via wisegeek.com
Berhasil mendapat beasiswa studi di luar negeri, berarti Anda harus mengakui bahwa otak Anda cukup encer untuk bersaing dengan sumber daya manusia di negeri yang sedang Anda pijak. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengajukan diri sebagai asisten dosen yang membutuhkan keahlian Anda di bidang pengetahuan yang sedang Anda dalami. Pekerjaan ini cukup bergengsi di kalangan mahasiswa di luar negeri. Jangan pernah malu ya. Selain karena gengsinya yang tinggi, menjadi asisten dosen cukup memberikan motivasi untuk belajar lebih luas dan dalam dengan pemahaman yang lebih mapan lagi karena dosen Anda tidak mungkin mempekerjakan Anda sebagai pribadi yang biasa-biasa saja. Anggap saja ini merupakan kesempatan untuk belajar lebih baik lagi!
6. Menulis Jurnal Ilmiah
Menulis Jurnal Ilmiah via aimbiomedical.com
Anda pelajar, otomatis Anda harus membuktikan bahwa Anda merupakan manusia berpendidikan. Buktikan hal tersebut dan dapatkan manfaat lebihnya lewat menulis jurnal ilmiah. Segala dasar pengetahuan yang sudah Anda miliki tidak ada salahnya dikeluarkan sebagai penelitian sehingga orang lain pun mendapatkan informasi yang sama pentingnya. Kalau di luar negeri, jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk self branding yang akan membawa dampak positif bagi para penulisnya. Mengapa? Anda akan dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan kritis oleh kalangan civitas akademisi.
Manfaat lainnya? Berawal dari menulis jurnal ilmiah, kesempatan untuk mendapatkan proyek penelitian yang bernilai tinggi bukannya tidak mungkin sehingga Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan dan lebih bisa bertahan hidup selama kuliah di negeri orang.
Baca Juga : 5 Hal Ini Bisa Membuat Wawancara Kerja Anda Lancar
Kerja Keras Dan Tekad Yang Kuat
Tidak mudah memang terutama bagi Anda yang sedang mengenyam bangku kuliah di luar negeri, akan tetapi ingatlah motivasi Anda pertama kali ketika berhasil masuk ke tempat kuliah sekarang. Dengan begitu Anda pun menjadi lebih terpacu untuk tetap semangat menjalani pendidikan di negeri orang. Kerja keras dan tekad yang kuat adalah kunci untuk tetap bertahan hidup di sana.
Sumber :https://www.cermati.com/artikel/kuliah-di-luar-negeri-ini-cara-bertahan-hidup-di-sana
Comments :