Dalam dunia bisnis, terutama terkait keuangan, cash control merupakan istilah yang sering muncul sebagai bagian penting dari pengelolaan cash flow. Secara sederhana, cash control adalah system pengendalian kas yang dapat membantu Perusahaan untuk memantau, mengatur dan menjaga transaksi agar tetap akurat dan aman. Dengan menerapkan cash control dengan baik, risiko kesalahan seperti pencatatan dan tindak kecurangan dapat diminimalisir.

Apa itu Cash Control?

Cash control merupakan serangkaian aturan dan prosedur yang membuat setiap penerimaan dan pengeluaran kas tercatat dengan benar dan dapat diaudit. Bukan hanya soal mencatat uang masuk dan keluar, tetapi juga memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan sudah sesuai dan telah disetujui dengan tepat, tugas terbagi dengan jelas antar pegawai, serta dilakukan rekonsiliasi secara berkala.

Tujuan utama dari cash control Adalah menjaga agar dana perusahaan tidak hilang tanpa jejak, sekaligus untuk memberikan gambaran yang jelas dan terpercaya tentang posisi kas perusahaan dalam laporan keuangan.

Contoh penerapan Cash Control:

  1. Segregasi tugas

Adanya pemisahan tugas yang jelas, contohnya pegawai yang menerima kas tidak boleh menjadi orang yang sama yang mencatat atau menyetujui pembayaran, gunanya untuk menghindari adanya potensi penyalagunaan wewenang.

  1. Rekonsiliasi bank secara berkala

Melalukan rekonsiliasi dengan membandingkan catatan internal dengan pernyataan bank secara rutin untuk memastikan tidak ada perbedaan yang tidak terjelaskan.

  1. Persetujuan dan dokumentasi yang jelas

Setiap transaksi, baik transaksi masuk maupun transaksi keluar harus disertai dengan dokumen yang disetujui oleh pihak yang berwenang sesuai kebijakan perusahaan.

  1. Pengamanan kas fisik

Termasuk menyimpan kas di tempat yang aman, melakukan penyetoran harian ke bank, dan audit kas kecil secara berkala.

Referensi: