Transformasi sistem ERP memasuki fase baru pada 2025 dengan pergeseran kuat dari solusi on‑premise menuju cloud ERP yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi tingkat lanjut. Laporan pasar menunjukkan bahwa nilai pasar global cloud ERP diperkirakan meningkat dari sekitar 72,2 miliar dolar AS pada 2023 menjadi sekitar 130,5 miliar dolar AS pada 2028, mencerminkan tingkat pertumbuhan tahunan yang kuat, sementara pangsa sistem on‑premise terus menurun seiring perusahaan mengejar skalabilitas dan kelincahan yang lebih besar (Netsuite, 2025; IDC, 2024). Perpindahan ke cloud didorong oleh beberapa keunggulan utama: model biaya berbasis langganan yang menurunkan capex, implementasi yang lebih cepat, pembaruan otomatis tanpa proyek upgrade besar, serta kemampuan untuk mengakses sistem dari berbagai lokasi dan perangkat dengan tingkat keamanan yang dikelola penyedia (Oracle, 2024; Phocas, 2024). Bagi banyak organisasi, terutama UKM dan perusahaan dengan operasi multinasional, karakteristik ini membuat cloud ERP menjadi fondasi infrastruktur keuangan dan operasional yang lebih lincah dan hemat biaya.

Tren kunci lain adalah integrasi AI dan otomatisasi ke dalam modul ERP inti, yang mengubah sistem dari sekadar system of record menjadi system of insight dan system of action. Penyedia ERP semakin banyak menanamkan kemampuan predictive analytics untuk peramalan permintaan, proyeksi arus kas, dan deteksi anomali keuangan, sementara robotic process automation (RPA) menangani tugas berulang seperti entri jurnal, rekonsiliasi bank, pemrosesan faktur, dan three‑way match secara otomatis (Netsuite, 2025; Deloitte, 2024). Fitur intelligent exception management memungkinkan sistem memproses mayoritas transaksi secara straight‑through processing dan hanya mengangkat kasus yang kompleks atau menyimpang kepada staf untuk ditinjau, sehingga beban kerja manual tim keuangan signifikan berkurang dan fokus dapat dialihkan ke analisis dan business partnering (APQC, 2024; Oracle, 2024). Integrasi ini juga meningkatkan kualitas data karena aturan validasi dan logika bisnis diterapkan secara konsisten di seluruh modul dan entitas, mengurangi risiko kesalahan manusia.

Melihat ke depan, banyak analis dan vendor memaparkan visi ERP otonom dalam horizon 5–10 tahun, di mana sistem tidak hanya menjalankan proses sesuai konfigurasi, tetapi juga melakukan optimalisasi proaktif berdasarkan data real-time dan pembelajaran mesin. Dalam skenario tersebut, ERP akan mampu menyesuaikan parameter persediaan secara dinamis, merekomendasikan penyesuaian harga, mengoptimalkan jadwal produksi, atau mengusulkan strategi pembiayaan modal kerja berdasarkan pola permintaan, kondisi pasar, dan kebijakan risiko yang telah ditetapkan (Deloitte, 2024; BCG, 2025). Beberapa elemen awal dari visi ini sudah terlihat melalui self‑service analytics, rekomendasi otomatis di modul perencanaan keuangan, dan integrasi dengan IoT yang memberi visibilitas langsung pada aset fisik dan rantai pasok (IDC, 2024; Netsuite, 2025). Meski tantangan seperti integrasi sistem lama, keamanan data, dan

perubahan budaya organisasi masih signifikan, tren 2025 menunjukkan bahwa kombinasi cloud, AI, dan otomatisasi menjadikan ERP pusat saraf digital perusahaan—bukan lagi sekadar sistem back‑office, tetapi enabler utama pengambilan keputusan yang cepat, berbasis data, dan berorientasi masa depan.

Referensi:

  • APQC. (2024). Financial management trends: How automation and ERP are reshaping finance. APQC.
  • Boston Consulting Group. (2025). The future of finance 2025: Fit for growth, built for purpose. Boston Consulting Group.
  • Deloitte. (2024). Reimagining ERP: From digital core to autonomous enterprise. Deloitte Touche Tohmatsu Limited.
  • IDC. (2024). Worldwide enterprise resource planning applications forecast, 2023–2028. IDC.
  • NetSuite. (2025). 8 ERP trends and 4 predictions for 2025 and beyond. Oracle NetSuite.
  • Oracle. (2024). Why cloud ERP is now the default choice for modern finance. Oracle Corporation.
  • Phocas Software. (2024). Is real-time financial reporting working for your business? Phocas Group.