Pada tanggal 27-28 November 2025 bertempat di Jakarta telah dilakukan pengukuhan kepengurusan Ikatan Ahli Ekonomi Islam periode 2025-2030. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua Umum IAEI yang juga menjabat Menteri Agama Republik Indonresia Prof Dr KH Nasaruddin Umar. Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa IAEI memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia sejak mulai berdiri pada 2004 yang lalu Ketika pertama kali didirikan di Jakarta. Kepengurusan IAEI ini Adalah period e ke 5 sejak organisasi ini dirikan.

Ketua UMUM IAEI Prof Dr Nasaruddin Umar, Menteri Agama RI sedang memberikan Sambutan

Adapun dalam masa kerja 2025-2030 in terdapat beberapa hal yang menjadi prioritas yang akan dikerjakan oleh para pengurus IAEI periode ini. Diantaranya Adalah :

  1. Meningkatkan kualitas dan kuantitats aktivitas akademik terutama dalam bidang ekonomi syariah, baik dalam hal peningkatan perbaikan kurikulum dan juga peningkatan riset dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah.
  2. Perlunnya untuk meningkatkan sinergi antara akademisi dan juga regulator serta industri untuk pengembangan implementasi konsep ekonomi syariah sehingga benar-benar dirasakan oleh kalangan sektor riil.
  3. Meningkatkan kontribusi dari IAEI kepada pihak pemerintah diantaranya adalah dengan meningkatkan riset Bersama dalam pengembangan konsep ekonomi Islam seperti riset berkaitan dengan sukuk, pembiayaan syariah serta pengembangan model pembiayaan syariah termasuk pembiayaan syariah yang juga memiliki kepedulian pada lingkungan hidup.

Adapun komposisi dari keangggotaan IAEI saat ini Adalah :

  1. Dari daerah. Adanya komisiariat IAEI yang ada di berbagai daerah
  2. Nasional, yaitu adanya pengurus pusat IAEI. Pengurus pusat terdiri dari dewan penasehat dan dewan [akar serta Badan Pengurus Harian yang terdiri dari 10 bidang. Dalam periode ini dosen School Of accounting BINUS Mohamad Heykal menjadi pengurus dalam bidang Kerjasama internasional.
  3. Adanya komisariat IAEI yang ada di luar negeri
  4. Adanya organisasi pendukung baik di kalangan praktisi maupun juga di kalangan mahasiswa, seperti misalnya Fossei atau Forum Studi Mahasiswa Ekonomi Islam yang dapat dilaksanakan di berbagai kampus di Indonesia ( mhy )