Pernahkah Anda melihat grafik berbentuk kotak dengan garis-garis panjang menjulur seperti kumis seperti gambar dibawah?

Nah itulah yang biasa sebut sebagai Box Plot atau Box and Whisker Plot. Dalam dunia visualisasi data dan statistik, kedua nama ini sering muncul dan membuat banyak orang bingung. Apakah mereka sebenarnya merujuk pada diagram yang sama atau memiliki perbedaan tersembunyi yang harus kita ketahui? Box Plot dan Whisker Plot, menjelaskan fungsi utama dari grafik tersebut.

Secara umum, perlu diketahui bahwa Box Plot dan Box and Whisker Plot pada dasarnya adalah hal yang sama. Keduanya merupakan jenis visualisasi data statistik yang sangat ringkas, dirancang untuk menunjukkan distribusi dari satu set data numerik. Diagram ini efektif dalam menyampaikan ringkasan dalam bentuk lima angka utama dari data: nilai terkecil, kuartil pertama (batas bawah kotak), median (garis tengah dalam kotak), kuartil ketiga (batas atas kotak), dan nilai terbesar.

Bagian kotak pada grafik merepresentasikan 50% data yang berada di tengah, sedangkan garis-garis tipis yang menjulur keluar—disebut whiskers—menunjukkan rentang sebaran data normal. Apabila terdapat titik data yang jauh berada di luar jangkauan whiskers, maka data tersebut diidentifikasi sebagai outlier atau nilai pencilan. Oleh

karena itu, nama “Box and Whisker Plot” hanyalah sebutan yang lebih deskriptif untuk diagram yang sama dengan “Box Plot.”

Dengan demikian, seputar Box Plot dan Box and Whisker Plot ternyata keduanya adalah satu kesatuan yang merujuk pada diagram yang sama. Visualisasi ini merupakan salah satu alat yang sangat sederhana namun kuat untuk membedah distribusi data, memudahkan kita dari segi melihat pusat data (median), seberapa besar penyebarannya (lebar kotak dan whiskers), serta keberadaan nilai-nilai ekstrem (outlier). Dengan memahami bahwa kedua istilah ini identik fungsinya, fokus analisis dapat dialihkan sepenuhnya untuk membaca wawasan yang disajikan oleh grafik ini, menjadikannya fondasi penting dalam setiap proses analisis data.