Teknologi saja tidak cukup untuk menjamin keberhasilan Global Business Services (GBS). Faktor kepemimpinan dan manajemen talenta memegang peranan penting. Survei Deloitte menunjukkan bahwa perusahaan dengan pemimpin GBS global mampu meraih penghematan biaya signifikan, bahkan lebih dari 20%. Pemimpin ini berperan dalam menyelaraskan strategi, membangun tata kelola yang kuat, dan memastikan pencapaian tujuan bisnis secara konsisten.

Tantangan utama yang dihadapi organisasi GBS adalah kesenjangan keterampilan (skill gap), tingginya tingkat attrition, serta meningkatnya biaya tenaga kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan kini semakin gencar melakukan pelatihan berbasis digital, memperkuat branding GBS sebagai tempat kerja yang menarik, hingga menciptakan peluang karier yang lebih variatif. Selain itu, strategi berbasis budaya kerja yang sehat dan penghargaan kepada karyawan juga terbukti meningkatkan retensi.

Selain itu, banyak organisasi kini mengadopsi model kerja hybrid, di mana karyawan hanya perlu datang ke kantor 1–3 hari per minggu. Fleksibilitas ini menjadi daya tarik besar dalam merekrut dan mempertahankan talenta berkualitas. Dengan kombinasi kepemimpinan yang visioner dan manajemen talenta yang adaptif, GBS tidak hanya mampu menjaga efisiensi, tetapi juga meningkatkan daya saing di tingkat global.

Referensi:

  • Delotte. (2025, May). 2025 Deloitte’s Global Business Services (GBS) Survey.