Artificial Intelligence (AI) semakin menjadi prioritas utama bagi perusahaan di seluruh dunia. Survei terbaru KPMG pada kuartal II 2025 menunjukkan bahwa mayoritas organisasi kini mengalokasikan anggaran AI mereka ke tiga area utama: cyber and data security (67%), risk and compliance (52%), serta operations (48%). Angka ini menegaskan bahwa perusahaan mulai melihat AI bukan hanya sebagai alat inovasi, tetapi juga sebagai kebutuhan strategis untuk menjaga keberlangsungan bisnis.

Bukti nyata manfaat AI juga semakin jelas. Dari sisi pengembalian investasi (ROI), 98% pemimpin bisnis menilai AI berhasil meningkatkan produktivitas, sementara 97% mengakui adanya peningkatan profitabilitas. Bahkan, 94% menyebut kualitas kerja karyawan membaik berkat penerapan teknologi ini. Dengan catatan positif tersebut, tak heran AI kini dianggap sebagai fondasi utama dalam persaingan bisnis modern.

Bagi investor, faktor utama yang menentukan adalah profitabilitas dan tata kelola AI yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa selain potensi keuntungan, transparansi dan akuntabilitas dalam penerapan AI juga semakin diperhatikan. Menariknya, meski peran dewan direksi dalam isu AI meningkat, 45% perusahaan membahas topik AI di setiap rapat dewan, namun hanya 8% yang menilai dewan mereka memiliki keahlian mendalam soal AI. Artinya, masih ada gap besar yang harus ditutup melalui peningkatan literasi teknologi di level pimpinan tertinggi.

 

Referensi:

  • KPMG. (2025, June 26). AI Quarterly Pulse Survey: Q2 2025.