AI Agents – Dari Eksperimen Menuju Revolusi Dunia Kerja
Jika 2024 menjadi tahun percobaan, maka 2025 adalah tahun penerapan nyata untuk AI agents. Menurut survei KPMG, 90% organisasi kini sudah melewati tahap eksperimen dan 33% di antaranya berhasil menerapkan setidaknya sebagian AI agents ke dalam operasional. Angka ini melonjak pesat dibanding dua kuartal sebelumnya.
Namun, percepatan ini bukan tanpa hambatan. Tiga kendala terbesar dalam adopsi AI agents adalah keterbatasan keterampilan teknis (59%), resistensi karyawan terhadap perubahan (47%), serta kompleksitas sistem (39%). Hal ini menegaskan bahwa teknologi bukan satu-satunya tantangan, melainkan juga faktor manusia dan budaya kerja.
Meski begitu, peluang yang ditawarkan AI agents sangat besar. Hampir separuh pemimpin bisnis (46%) melihat AI agents tidak hanya untuk efisiensi, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan pendapatan. AI agents juga diproyeksikan akan meningkatkan kepuasan kerja dengan mengurangi beban tugas repetitif, menciptakan peran baru yang lebih spesifik di bidang AI, serta mengubah cara kinerja diukur.
Untuk mengantisipasi perubahan ini, perusahaan mulai melatih karyawan dengan pendekatan baru. Dari pembelajaran keterampilan prompt, penggunaan sandbox untuk praktik, program shadowing, hingga panduan kolaborasi khusus peran, semuanya dirancang agar karyawan siap bekerja berdampingan dengan AI. Dengan strategi ini, AI agents diprediksi bukan hanya alat, melainkan rekan kerja yang berharga di masa depan.
Referensi:
- KPMG. (2025, June 26). AI Quarterly Pulse Survey: Q2 2025.
Comments :