Perbandingan Metode Direct Write-Off vs Allowance Method dalam Accounts Receivable (2/2)
Allowance Method
Berbeda dengan metode write-off, metode allowance menggunakan estimasi kerugian piutang di awal periode. Perusahaan membuat Cadangan piutang untuk menutupi potensi piutang yang tidak tertagih, meskipun hal tersebut tidak memiliki kepastian bahwa pelanggan akan gagal membayar.
Contoh jurnal:
pada tahun pertama operasinya di 2022, Brown Furniture memiliki penjualan kredit sebesar £1.800.000. Dari jumlah tersebut, £150.000 masih belum tertagih pada 31 Desember. Manajer kredit memperkirakan bahwa £10.000 dari penjualan ini tidak akan tertagih. Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat piutang tak tertagih yang diperkirakan (dengan asumsi saldo awal akun cadangan = nol)
December 31, 2022 | ||
Bad Debt Expense | 10,000 | |
Allowance for Doubtful Accounts | 10,000 | |
(To record estimate of uncollectible accounts) |
Kelebihan dari metode ini membuat laporan keuangan lebih akurat karena sudah mengantisipasi potensi kerugian. Kekurangannya, proses metode ini tentunya lebih rumit karena membuthkan estimasi sehingga ada unsur subjektivitas.
Pengelolaan piutang tak tertagih sangat penting agar laporan keuangan mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Direct write-off memang sederhana, namun kurang akurat karena beban baru dicatat saat piutang benar-benar tidak tertagih. Sebaliknya, allowance method lebih sesuai standar akuntansi karena sudah mengestimasi kerugian sejak awal dan menampilkan piutang pada net realizable value.
Referensi:
- Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2020). Intermediate accounting (4th ed.). John Wiley & Sons.
Comments :