Apa Itu Impairment of Assets?
Allowance Method
Dalam sebuah perusahaan, nilai suatu asset yang dimiliki tidak selalu stabil. Mesin, kendaraan, dan Gedung yang memiliki nilai besar bisa mengalami penurunan manfaat seiring berjalannya waktu. Dalam akuntansi, penurunan nilai signifikan yang membuat aset tidak lagi mencerminkan nilainya di laporan keuangan disebut impairment of assets.
Impairment terjadi ketika nilai tercatat (carrying amount) suatu aset lebih besar daripada nilai terpulihkan (recoverable amount), yaitu nilai yang lebih tinggi antara fair value less costs to sell dan value in use. Dengan kata lain, jika aset di laporan keuangan ditampilkan lebih tinggi daripada manfaat ekonomis yang benar-benar bisa dipulihkan, maka selisihnya harus diakui sebagai kerugian penurunan nilai (impairment loss).
Contoh kasus:
Cruz SA mengukur kerugian impairment sebagai selisih antara nilai tercatat (carrying amount) sebesar €200.000 dengan nilai yang lebih tinggi dari fair value less costs to sell (€180.000) atau value in use (€175.000).
Dengan demikian, Cruz SA menggunakan nilai fair value less costs to sell sebesar €180.000 untuk mencatat kerugian impairment sebesar €20.000 (€200.000 − €180.000).
Jurnalnya:
Loss on Impairment | 20,000 |
Accumulated-Depreciation-Equipment | 20,000 |
Lalu apa penyebab terjadinya impairment?
Beberapa hal yang sering menjadi penyebab penurunan nilai aset, antara lain:
1. Turunnya nilai pasar aset secara signifikan.
2. Kerusakan fisik pada aset, misalnya karena kebakaran, banjir, atau bencana lainnya.
3. Perubahan teknologi yang membuat aset menjadi usang.
4. Penurunan kinerja usaha yang mengurangi proyeksi arus kas dari aset tersebut.
5. Perubahan regulasi atau hukum yang membatasi penggunaan aset.
Referensi:
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2020). Intermediate accounting (4th ed.). John Wiley & Sons.
Comments :