Tipe Dari Database: Yang paling umum digunakan pada saat ini
Perkembangan teknologi informasi telah melahirkan beragam tipe database yang digunakan hingga pada saat ini, dan fungsionalitasnya untuk mengelola data dengan karakteristik berbeda bahkan disimpan secara realtime saat itu juga. Jika database terstruktur (structured) berfokus pada data dengan skema yang ketat, maka muncul pula konsep semi-structured database yang lebih fleksibel dengan sifat self-describing, serta database tak terstruktur (unstructured) yang berisi data tanpa pola baku seperti dokumen, gambar, maupun media digital. Perbedaan mendasar ini menandai bagaimana kebutuhan pengelolaan data modern tidak lagi dapat diselesaikan hanya dengan model relasional tradisional, melainkan memerlukan pendekatan yang lebih adaptif sesuai dengan bentuk dan kompleksitas data.
Pada saat ini terdapat tiga tipe database yang umum digunakan, yaitu structured, semi-structured, dan unstructured. Structured database merupakan bentuk tradisional yang paling banyak dikenal, di mana data disimpan dalam tabel dengan baris dan kolom yang jelas serta mengikuti skema yang ketat. Model ini telah lama digunakan dalam sistem manajemen basis data relasional seperti MySQL, Oracle, dan PostgreSQL untuk mendukung transaksi bisnis maupun pelaporan yang konsisten. Seiring berkembangnya kebutuhan, muncul semi-structured database yang menawarkan fleksibilitas lebih tinggi karena data di dalamnya tidak sepenuhnya terikat pada skema baku. Tipe ini sering menggunakan format seperti XML atau JSON yang memungkinkan data membawa struktur internalnya sendiri (self-describing), sehingga sangat berguna untuk pertukaran informasi antar sistem yang berbeda atau integrasi data dari berbagai sumber. Di sisi lain, unstructured database hadir untuk menangani data yang tidak memiliki pola jelas, seperti dokumen teks, PDF, file multimedia, hingga postingan media sosial. Jenis ini menjadi semakin penting di era big data, di mana jumlah data tak terstruktur jauh lebih besar dibanding data terstruktur, dan sering memerlukan dukungan teknologi analitik lanjutan seperti natural language processing (NLP) atau pengenalan pola untuk menggali nilai dari informasi yang terkandung di dalamnya.
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa setiap tipe database memiliki peran penting dalam ekosistem pengelolaan data saat ini. Structured database tetap menjadi pilihan utama untuk transaksi yang
membutuhkan konsistensi dan akurasi tinggi, sementara semi-structured database hadir sebagai solusi fleksibel untuk mengakomodasi keragaman format data yang terus berkembang. Pada saat yang sama, unstructured database menjadi semakin relevan di era digital karena mampu menampung dan memproses informasi dalam bentuk dokumen, gambar, maupun multimedia yang jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, pemanfaatan database di masa kini tidak lagi terbatas pada satu model tunggal, melainkan menuntut pemahaman yang lebih luas agar setiap organisasi dapat memilih atau mengombinasikan tipe database yang paling sesuai dengan kebutuhan pengelolaan dan analisis datanya.
Referensi:
- Stonebraker, M., & Hellerstein, J. M. (2005). What goes around comes around. Readings in Database Systems, 4, 2–41
- Cattell, R. G. G. (Ed.). (2011). Scalable SQL and NoSQL data stores. ACM SIGMOD Record, 39(4), 12–27. https://doi.org/10.1145/1978915.1978919
Comments :