Ketiadaan standar akuntansi IFRS yang khusus mengatur instrumen terkait karbon menimbulkan beragam perlakuan akuntansi yang tidak konsisten di seluruh dunia. Temuan ini diungkap dalam studi global terbaru berjudul Reality of accounting for carbon-related instruments, hasil kolaborasi antara ACCA (Association of Chartered Certified Accountants) dan Adam Smith Business School, University of Glasgow. Penelitian ini menganalisis laporan tahunan 300 perusahaan di sektor beremisi tinggi di berbagai negara, mengungkap kompleksitas dan keragaman perlakuan akuntansi yang berdampak pada transparansi dan keterbandingan laporan keuangan. Akibatnya, investor, pelanggan, dan pemangku kepentingan lain menghadapi kesulitan menilai dampak finansial dari instrumen karbon terhadap perusahaan.

Profesor Akuntansi University of Glasgow, Dr Ioannis Tsalavoutas, menjelaskan bahwa tanpa panduan dari pembuat standar, perusahaan terpaksa mengembangkan kebijakan akuntansi sendiri dan menyajikan informasi berdasarkan kebijakan tersebut. Meskipun penggunaan penilaian profesional (judgement) adalah hal yang wajar, perbedaan besar dalam kebijakan akuntansi dan terminologi yang digunakan justru merusak kejelasan dan konsistensi informasi. Untuk membantu mengatasi kesenjangan ini, ACCA melengkapi laporan penelitian dengan dua artikel praktis yang memberikan wawasan kepada pengambil keputusan dan tim keuangan mengenai faktor pendorong, risiko, serta alur kerja akuntansi berdasarkan standar IFRS yang sudah ada. Artikel tersebut juga membahas implikasi nyata bagi karyawan, pelanggan, dan investor, termasuk terkait klaim ESG, ketidakpastian pajak, dan tekanan reputasi.

Aaron Saw, Kepala Divisi Corporate Reporting Insights – Financial di ACCA, menegaskan bahwa informasi berkualitas tinggi tentang instrumen karbon akan menguntungkan banyak pihak dalam ekosistem pelaporan korporat. Oleh karena itu, studi ini mendesak pembentukan standar akuntansi global yang mampu memberikan panduan konsisten mengenai pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan instrumen karbon. Standar tersebut seharusnya menetapkan ruang lingkup yang tepat, menentukan waktu serta metode pengakuan, memilih pendekatan pengukuran yang sesuai, dan memastikan pengungkapan relevan agar pengguna laporan dapat menilai dampak finansial instrumen tersebut. Pengenalan istilah umum seperti “instrumen terkait karbon” juga diharapkan dapat menyelaraskan deskripsi di berbagai pasar.

ACCA menyerukan kepada para profesional keuangan, regulator, dan pembuat standar untuk mempelajari laporan penelitian dan artikel pendukung ini, lalu turut berkontribusi membentuk masa depan akuntansi instrumen karbon. Dengan menyelaraskan praktik dengan tujuan, diharapkan tercipta kejelasan, konsistensi, dan kepercayaan dalam pasar karbon global. Upaya ini tidak hanya akan memperkuat tata kelola perusahaan, tetapi juga mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon yang transparan dan akuntabel.

 

Referensi:

  • ACCA (2025, July 30). New research reveals urgent need for consistency in accounting for carbon-related instruments. https://www.accaglobal.com/gb/en/news/2025/July/new-research-reveals-urgent-need-for-consistency-in-accounting-f.html