Laporan Baru ACCA Tekankan Peran Strategis ASEAN dalam Standar Pelaporan Keberlanjutan Global
Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) merilis laporan regional terbaru berjudul Sustainability Reporting in ASEAN: An overview of current developments. Laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang pelaporan keberlanjutan di sepuluh negara anggota ASEAN, mencakup konteks regulasi, kerangka pelaporan, serta tantangan implementasi. Temuan ini menjadi acuan bagi kawasan untuk bertransisi menuju pengungkapan keberlanjutan yang selaras dengan standar global dan relevan untuk pengambilan keputusan. Fokus utamanya adalah memetakan kesiapan ASEAN dalam mengadopsi standar International Sustainability Standards Board (ISSB) sebagai tolok ukur internasional.
Penulis laporan sekaligus Konsultan Kebijakan Senior ACCA, Sharath Martin, menegaskan bahwa ASEAN diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar keempat dunia pada 2030, sekaligus mitra penting dalam rantai nilai global. Namun, kawasan ini juga menghadapi risiko besar yang saling terkait, mulai dari perubahan iklim, degradasi alam, hingga isu sosial. “Banyak negara ASEAN telah mengumumkan rencana atau memberi sinyal untuk menyesuaikan standar mereka dengan ISSB. Ini mencerminkan komitmen positif terhadap baseline global bersama, sambil tetap mengakui kebutuhan proporsionalitas.
Laporan ini menyoroti pendekatan building-blocks sebagai strategi implementasi, di mana regulator nasional dapat menjadikan standar ISSB sebagai baseline inti, lalu menambahkan persyaratan spesifik sesuai kebutuhan yurisdiksi masing-masing. ACCA juga menekankan pentingnya pengembangan kapasitas (capacity building) bagi profesional keuangan dan akuntansi agar mampu memenuhi tuntutan pelaporan keberlanjutan. Direktur ACCA Asia Pasifik, Pulkit Abrol, menambahkan bahwa momen ini sangat penting bagi ASEAN. “Ketika kawasan ini melaju menjadi ekonomi terbesar keempat dunia, cara kita mengukur keberlanjutan harus berkembang sama cepatnya. Akuntan profesional bukan sekadar pelaksana kepatuhan, tetapi juga pembangun kepercayaan, penuntun keputusan, dan pendorong pertumbuhan berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai hasil kemitraan pengetahuan dengan ASEAN-BAC Malaysia, laporan ini merekomendasikan beberapa langkah strategis. Pertama, mendorong regulator Uni Eropa memberikan keringanan transisi dari European Sustainability Reporting Standards (ESRS) hingga ada satu set standar pelaporan keberlanjutan global yang diakui secara resmi. Kedua, menyusun peta jalan nasional untuk implementasi ISSB. Ketiga, membangun infrastruktur regional untuk berbagi data dan pengungkapan keberlanjutan. Keempat, memperkuat pendidikan profesional dan pelatihan terkait pelaporan keberlanjutan. Dengan rekam jejak hampir 90 tahun di kawasan ini, termasuk kehadiran institusional yang kuat di Malaysia,
Singapura, dan negara Asia Tenggara lainnya, ACCA kembali menegaskan komitmennya membentuk ekonomi regional yang lebih berkelanjutan dan tangguh.
Referensi:
- ACCA (2025, July 28). Sustainability Reporting in ASEAN: An overview of current developments. https://www.accaglobal.com/gb/en/news/2025/July/sustainability-reporting-in-asean–an-overview-of-current-develo.html
Comments :