Dalam lanskap bisnis modern yang dinamis, kemampuan sebuah organisasi untuk mengelola ketidakpastian menjadi penentu utama keberlanjutan dan kesuksesan. Di sini Enterprise Risk Management (ERM) hadir sebagai kerangka kerja esensial. ERM bukan sekadar alat kepatuhan, melainkan sebuah pendekatan strategis yang terbukti membawa manfaat transformatif. Namun, manfaat ini hanya dapat terwujud jika setiap level organisasi memahami dan menjalankan perannya dalam pengelolaan risiko.

Penerapan ERM yang efektif membawa sejumlah manfaat signifikan yang secara langsung berkontribusi pada keberlanjutan dan kesuksesan organisasi dalam jangka panjang:

a. Meningkatkan Kemungkinan Pencapaian Tujuan Organisasi
Dengan mengelola risiko secara proaktif, organisasi dapat mengurangi hambatan dan memaksimalkan peluang, sehingga lebih mungkin untuk mencapai tujuan strategis dan operasional mereka.

b. Konsolidasi Pelaporan Risiko di Tingkat Dewan Direksi
ERM menyediakan pandangan terpadu tentang profil risiko organisasi kepada dewan direksi, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis, serta memenuhi tanggung jawab pengawasan mereka dengan lebih baik.

c. Fokus Manajemen pada Isu-Isu yang Penting
Dengan sistem ERM yang terstruktur, manajemen dapat mengalihkan fokus mereka dari pemadaman kebakaran reaktif ke pengelolaan risiko yang lebih strategis, mengalokasikan sumber daya ke area yang paling membutuhkan perhatian.

d. Mengurangi Kejutan atau Krisis Mendadak
ERM membantu organisasi mengantisipasi dan mempersiapkan diri menghadapi potensi krisis, mengurangi dampak negatif ketika risiko material terjadi. Ini dapat mencegah kerugian finansial yang besar, kerusakan reputasi, atau bahkan kegagalan operasional.

e. Mendukung Pengambilan Keputusan Berbasis Risiko
Dengan pemahaman yang jelas tentang risiko dan peluang, para pemimpin dapat membuat keputusan yang lebih informasi dan terukur, baik dalam perencanaan strategis, investasi, maupun operasional sehari-hari.

f. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Identifikasi dan mitigasi risiko operasional dapat menyebabkan peningkatan efisiensi, pengurangan pemborosan, dan peningkatan kualitas produk atau layanan.

g. Meningkatkan Kepercayaan Stakeholders
Organisasi yang memiliki kerangka ERM yang kuat seringkali dipandang lebih kredibel dan dapat diandalkan oleh investor, pelanggan, karyawan, dan regulator.

Meskipun Dewan Direksi bertanggung jawab secara keseluruhan atas penetapan arah dan pengawasan ERM, pelaksanaan dan implementasinya sebagian besar dipegang oleh manajemen. Namun, keberhasilan ERM sangat bergantung pada dukungan dan keterlibatan dari semua level organisasi. Setiap individu dalam organisasi, dari level staf hingga eksekutif puncak, memiliki peran dalam mengidentifikasi, melaporkan, dan mengelola risiko yang relevan dengan tanggung jawab mereka. Budaya sadar risiko yang kuat, di mana karyawan merasa diberdayakan untuk melaporkan kekhawatiran dan berpartisipasi dalam solusi adalah kunci untuk ERM yang efektif.

Referensi:

  • The Institute of Internal Auditor. (2009). IIA Position Paper: The Role of Internal Auditing in Enterprise-Wide Risk Management.
  • https://www.theiia.org/globalassets/documents/resources/the-role-of-internal-auditing-in-enterprise-wide-risk-management-january-2009/pp-the-role-of-internal-auditing-in-enterprise-risk-management.pdf