Memahami Common Method Bias dalam Penelitian Kuantitatif
Dalam dunia penelitian kuantitatif, khususnya yang melibatkan survei atau kuesioner, keakuratan data sangat bergantung pada metode pengumpulan informasi. Salah satu ancaman terhadap validitas internal yang sering tidak disadari adalah Common Method Bias (CMB), atau bias metode umum. CMB dapat menyebabkan hasil penelitian menjadi menyesatkan karena hubungan antar variabel yang diamati mungkin berasal dari metode pengukuran, bukan dari realitas hubungan yang sebenarnya.
Apa Itu Common Method Bias?
Common Method Bias terjadi ketika varians yang diamati pada suatu konstruk lebih dipengaruhi oleh metode pengumpulan data daripada konstruk itu sendiri. Bias ini umumnya muncul ketika data untuk variabel independen dan dependen dikumpulkan dari sumber yang sama, pada waktu yang sama, dan dengan instrumen yang sama (Podsakoff et al. 2003).
Penyebab Umum Common Method Bias
- Respon Sosial yang Diinginkan (Social Desirability Bias)
Responden mungkin memberikan jawaban yang dianggap “baik” secara sosial alih-alih jawaban yang jujur. - Sumber Data Tunggal (Single Source Bias)
Bila semua data dikumpulkan dari satu individu atau satu waktu, kemungkinan CMB meningkat. - Item dengan Format yang Sama
Misalnya, penggunaan skala Likert 1–5 yang seragam tanpa variasi format dapat menyebabkan pola jawaban yang konsisten namun bias. - Konteks Pertanyaan yang Mirip
Urutan pertanyaan yang tidak acak atau topik yang terlalu berdekatan juga dapat memperkuat CMB.
Dampak Terhadap Penelitian
Jika tidak dikendalikan, CMB bisa menghasilkan estimasi hubungan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah antara konstruk. Ini bisa menyebabkan kesimpulan yang salah tentang hubungan kausal atau korelasional antar variabel.
Cara Mengatasi Common Method Bias
- Prosedur Pra-pengumpulan Data
- Pemisahan sumber data: Kumpulkan data independen dan dependen dari responden yang berbeda.
- Waktu yang berbeda: Lakukan pengumpulan data dalam dua tahap untuk mengurangi efek temporal.
- Anonimitas: Beri jaminan kerahasiaan agar responden lebih jujur.
- Prosedur Statistik
- Harman’s Single Factor Test
Uji ini digunakan untuk mengidentifikasi apakah satu faktor umum menjelaskan sebagian besar varians dalam data. - Marker Variable Technique
Menambahkan variabel yang secara teoritis tidak berkorelasi dengan variabel utama untuk mendeteksi keberadaan CMB. - Confirmatory Factor Analysis (CFA)
Digunakan untuk memodelkan faktor metode sebagai konstruk terpisah dan mengukur pengaruhnya (Williams et al, 2010)
Referensi:
- Podsakoff, P. M., MacKenzie, S. B., Lee, J.-Y., & Podsakoff, N. P. (2003). Common Method Biases in Behavioral Research: A Critical Review of the Literature and Recommended Remedies. Journal of Applied Psychology, 88(5), 879–903. https://doi.org/10.1037/0021-9010.88.5.879
- Williams, L. J., Hartman, N., & Cavazotte, F. (2010). Method Variance and Marker Variables: A Review and Comprehensive CFA Marker Technique. Organizational Research Methods, 13(3), 477–514. https://doi.org/10.1177/1094428110366036
BLH
Comments :