Di negara berkembang, khususnya Indonesia, melakukan implementasi ESG masih menghadapi beberapa tantangan yang bersifat struktural dan kultural. Meskipun sudah ada kesadaran bahwa keberlanjutan merupakan hal yang krusial, keterlibatan dalam pemeringkatan kinerja ESG masih dominan di sektor keuangan dan dilakukan secara sukarela oleh sebagian perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendasar untuk mengintegrasikan kerangka ESG ke dalam evaluasi kinerja perusahaan secara menyeluruh (Junius et al., 2020).

Kompleksitas Pengukuran dan Perbedaan Metodologi

Pengukuran kinerja keberlanjutan dengan menggunakan skor ESG telah menjadi indikator utama dalam menilai seberapa efektif suatu perusahaan melaksanakan inisiatif keberlanjutan. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara pengukuran kinerja ESG dengan pengungkapan ESG. Kinerja ESG berfokus pada pelaksanaan nyata tindakan yang mencerminkan upaya perusahaan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola, sedangkan pengungkapan ESG merupakan bentuk komunikasi atas kinerja tersebut kepada pemangku kepentingan. Pengukuran ini memiliki keunggulan utama karena memberikan penilaian kuantitatif yang memungkinkan perbandingan antar perusahaan berdasarkan metrik yang seragam (Eliwa et al., 2021; Fatemi et al., 2018; Atan et al., 2018).

Meski demikian, skor ESG yang diberikan sering kali mengalami variasi karena dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti ukuran perusahaan, lokasi operasi, isu-isu spesifik industri, dan ketersediaan data kualitatif. Perbedaan antar lembaga pemeringkat, seperti Thomson Reuters, Bloomberg, Refinitiv, dan MSCI, membuat evaluasi keberlanjutan menjadi tidak seragam. Variasi ini juga mengakibatkan kritik atas keandalan pengukuran keberlanjutan, dengan sejumlah studi menyarankan adopsi pendekatan multidimensi untuk menghasilkan pengukuran yang lebih akurat dan dapat digeneralisasikan (Baldini et al., 2018; Eccles et al., 2020; Mura et al., 2018).

Tantangan dan Peluang di Indonesia

Di Indonesia, penerapan prinsip-prinsip ESG masih berada pada tahap awal. Kurangnya pemahaman mendalam tentang metrik keberlanjutan dan proses evaluasi yang kompleks menyebabkan banyak perusahaan belum mampu mengintegrasikan kerangka ESG secara keseluruhan. Situasi ini semakin memburuk dengan adanya perbedaan metode dan asumsi yang digunakan oleh berbagai lembaga dalam memberikan skor ESG, sehingga membuat perbandingan kinerja antar perusahaan menjadi kurang konsisten (Rekker et al., 2020).

Dengan demikian, meskipun menghadapi tantangan metodologis dan implementasi, penerapan dan evaluasi kinerja keberlanjutan melalui indikator ESG memiliki potensi besar untuk mengarahkan perusahaan Indonesia ke arah bisnis yang lebih bertanggung jawab serta berkontribusi pada agenda global dalam penanggulangan isu perubahan iklim dan sosial.

Refrensi:

  • Atan, R., Alam, Md. M., Said, J., & Zamri, M. (2018). The impacts of environmental, social, and governance factors on firm performance. Management of Environmental Quality: An International Journal, 29(2), 182–194. https://doi.org/10.1108/meq-03-2017-0033
  • Baldini, M., Maso, L. D., Liberatore, G., Mazzi, F., & Terzani, S. (2018). Role of Country- and Firm-Level Determinants in Environmental, Social, and Governance Disclosure. Journal of Business Ethics, 150(1), 79–98. https://doi.org/10.1007/s10551-016-3139-1
  • Eccles, R. G., Lee, L. E., & Stroehle, J. C. (2020). The Social Origins of ESG: An Analysis of Innovest and KLD. Organization and Environment, 33(4), 575–596. https://doi.org/10.1177/1086026619888994
  • Eliwa, Y., Aboud, A., & Saleh, A. (2021). ESG practices and the cost of debt: Evidence from EU countries. Critical Perspectives on Accounting, 79. https://doi.org/10.1016/j.cpa.2019.102097
  • Fatemi, A., Glaum, M., & Kaiser, S. (2018). ESG performance and firm value: The moderating role of disclosure. Global Finance Journal, 38, 45–64. https://doi.org/10.1016/j.gfj.2017.03.001
  • IPCC. (2021). Climate Change 2021 The Physical Science Basis WGI. In Bulletin of the Chinese Academy of Sciences (Vol. 34, Issue 2).
  • Jensen, M. C. (2001). Value Maximization, Stakeholder Theory, And The Corporate Objective Function. Journal of Applied Corporate Finance, 14(3), 8–21. https://doi.org/10.1111/j.1745-6622.2001.tb00434.x
  • Junius, D., Mulya, U. P., Rijanto, Y. A., & Adelina, Y. E. (2020). THE IMPACT OF ESG PERFORMANCE TO FIRM PERFORMANCE AND MARKET VALUE Adriel Adisurjo 2) (Vol. 5, Issue 1).
  • Mura, M., Longo, M., Micheli, P., & Bolzani, D. (2018). The Evolution of Sustainability Measurement Research. International Journal of Management Reviews, 20(3), 661–695. https://doi.org/10.1111/ijmr.12179
  • Rekker, S. A. C., Humphrey, J. E., O’Brien, K. R., Baldini, M., Maso, L. D., Liberatore, G., Mazzi, F., Terzani, S., Cini, A. C., Ricci, C., Eccles, R. G., Lee, L. E., Stroehle, J. C., Friede, G., Busch, T., Bassen, A., Kempf, A., & Osthoff, P. (2020). The Social Origins of ESG: An Analysis of Innovest and KLD. Journal of Sustainable Finance and Investment, 5(1), 68–75. https://doi.org/10.1080/20430795.2015.1118917