Dalam era globalisasi dan digitalisasi saat ini, perhatian terhadap aspek Environment, Social, and Governance (ESG) telah bergeser secara signifikan dari sekadar pemenuhan kewajiban hukum menjadi sebuah strategi bisnis yang holistik. Awalnya, banyak perusahaan menekankan ESG sebagai kewajiban kepatuhan yakni, suatu kegiatan “box-ticking” yang terbatas pada pemenuhan standar peraturan. Namun, perkembangan regulasi yang cepat, tekanan dari investor, serta semakin tingginya ekspektasi masyarakat menuntut perusahaan untuk secara proaktif mengintegrasikan nilai-nilai ESG ke dalam seluruh aspek operasional mereka. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan reputasi dan nilai merek perusahaan, tetapi juga berperan sebagai pendorong utama dalam menarik dan mempertahankan talenta serta mendorong inovasi.

Pendekatan ESG modern menuntut integrasi multidisipliner antara berbagai fungsi perusahaan, mulai dari kepemimpinan strategis di tingkat dewan hingga pengolahan data dan penerapan teknologi dalam proses operasional. Misalnya, perusahaan dituntut untuk melakukan pelaporan dan pemantauan kinerja ESG secara real time melalui dashboard digital dan aplikasi big data analytics. Dengan demikian, ESG bukan hanya tentang memenuhi persyaratan regulasi saat ini, melainkan mengenai membangun kapabilitas yang memungkinkan perusahaan untuk secara adaptif mengantisipasi dan merespons dinamika pasar serta regulasi yang terus berubah. Penggunaan teknologi dan data yang tepat mendukung transparansi serta akurasi pelaporan, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan strategis berdasarkan bukti nyata.

Selaras dengan transformasi digital yang terjadi, pergeseran paradigma ini mengharuskan pimpinan perusahaan untuk mengembangkan visi jangka panjang yang terintegratif. Kepemimpinan yang visioner, misalnya, harus mampu memahami tren dan potensi teknologi baru serta mengkoordinasikan berbagai inisiatif lintas fungsi di dalam perusahaan. Para eksekutif tidak hanya bertugas untuk mengatasi masalah kepatuhan semata, tetapi juga harus memimpin proses inovasi yang menggabungkan ESG ke dalam seluruh struktur perusahaan guna menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan. Dengan demikian, transformasi ESG menjadi salah satu pilar utama dalam strategi bisnis modern di era saat ini.

Refrensi:

  • Solaimani, S. (2024). From Compliance to Capability: On the Role of Data and Technology in Environment, Social, and Governance. Sustainability, 16, 6061. https://doi.org/10.3390/su16146061