Perkembangan teknologi digital dan mobile banking telah memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat Indonesia dalam bertransaksi. Dengan aplikasi perbankan di ponsel, kita bisa melakukan berbagai transaksi mulai dari transfer uang, pembayaran tagihan, hingga pembelian barang secara online hanya dalam hitungan detik. Namun, kemudahan ini juga membuka peluang bagi pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi penipuan, atau yang lebih dikenal dengan istilah scamming.

Scamming melalui mobile banking merupakan salah satu jenis kejahatan siber yang semakin marak belakangan ini. Modus operandi yang digunakan oleh para pelaku penipuan ini sangat beragam, mulai dari panggilan telepon palsu yang mengaku sebagai pihak bank, pesan singkat yang mengarahkan korban untuk mengklik link berbahaya, hingga aplikasi palsu yang terlihat mirip dengan aplikasi mobile banking resmi.

Bagaimana Scamming Melalui Mobile Banking Bekerja?

Scamming melalui mobile banking sering kali melibatkan beberapa trik yang cukup meyakinkan. Berikut beberapa modus yang paling sering digunakan:

  1. Phishing Melalui SMS atau Email
    Modus phishing adalah salah satu yang paling banyak ditemui. Pelaku akan mengirimkan pesan singkat atau email yang mengaku berasal dari bank, yang berisi tautan untuk mengupdate informasi akun atau melakukan verifikasi keamanan. Tautan tersebut biasanya mengarah ke situs web palsu yang dirancang untuk mencuri informasi login nasabah.
    Contoh Kehidupan Sehari-hari:
    Anda menerima SMS yang terlihat seperti berasal dari bank Anda, yang meminta Anda untuk segera melakukan verifikasi akun dengan mengklik tautan. Tanpa menyadari bahwa itu adalah situs palsu, Anda memasukkan nomor rekening dan PIN Anda, dan dalam hitungan menit, saldo tabungan Anda berkurang.

  2. Panggilan Palsu yang Mengaku Sebagai Bank
    Pelaku scamming juga sering melakukan panggilan telepon dengan mengaku sebagai petugas bank. Mereka akan mengatakan bahwa ada transaksi mencurigakan pada akun Anda dan meminta Anda untuk memberikan informasi pribadi atau kode OTP (One Time Password) yang baru saja dikirimkan ke ponsel Anda. Setelah mendapat informasi tersebut, pelaku dapat mengakses rekening Anda dan mengambil dana secara ilegal.
    Contoh Kehidupan Sehari-hari:
    Anda menerima telepon yang mengaku dari bank tempat Anda menabung, dan mereka meminta Anda untuk memberikan kode OTP yang baru saja masuk di ponsel Anda untuk ‘menyelesaikan’ masalah transaksi yang terdeteksi. Padahal, itu adalah cara mereka untuk mendapatkan akses ke rekening Anda.

  3. Aplikasi Palsu
    Para penipu juga bisa membuat aplikasi mobile banking palsu yang menyerupai aplikasi asli dari bank. Jika Anda mengunduh aplikasi tersebut, mereka bisa mengakses informasi pribadi Anda dan menguras saldo Anda.
    Contoh Kehidupan Sehari-hari:
    Anda mencari aplikasi bank Anda di Google Play Store atau App Store dan mengunduh aplikasi yang tampaknya resmi. Namun, setelah Anda memasukkan data login, pelaku dapat mengakses akun Anda, mencuri informasi, dan melakukan transaksi yang merugikan Anda.

Cara Melindungi Diri dari Scamming Mobile Banking

  1. Waspadai SMS atau Email yang Tidak Dikenal
    Jangan pernah mengklik tautan yang diberikan dalam SMS atau email yang mencurigakan, meskipun pesan tersebut tampak berasal dari bank Anda. Selalu pastikan bahwa alamat pengirimnya adalah alamat resmi bank. Jika ragu, hubungi bank Anda melalui nomor resmi untuk memverifikasi informasi tersebut.

  2. Jangan Berikan OTP atau PIN kepada Siapapun
    Bank tidak akan pernah meminta Anda untuk memberikan kode OTP atau PIN Anda melalui telepon atau email. Jika Anda menerima permintaan seperti itu, bisa dipastikan itu adalah penipuan.

  3. Unduh Aplikasi dari Sumber Resmi
    Pastikan Anda hanya mengunduh aplikasi mobile banking dari Google Play Store atau App Store resmi. Periksa ulasan dan rating aplikasi tersebut sebelum mengunduhnya. Jangan pernah mengunduh aplikasi dari sumber tidak resmi yang dapat membahayakan keamanan data Anda.

  4. Gunakan Fitur Keamanan Tambahan
    Banyak bank yang menawarkan fitur keamanan tambahan, seperti verifikasi dua faktor atau autentikasi biometrik (sidik jari atau pemindai wajah) untuk akses ke aplikasi mobile banking. Aktifkan fitur ini untuk menambah lapisan perlindungan pada akun Anda.

  5. Selalu Update Aplikasi Bank Anda
    Pastikan Anda selalu menggunakan versi terbaru dari aplikasi mobile banking Anda. Pembaruan aplikasi sering kali mencakup perbaikan keamanan yang penting untuk melindungi data pribadi Anda dari ancaman.

Scamming melalui mobile banking menjadi ancaman nyata yang perlu diwaspadai oleh seluruh pengguna teknologi digital. Dengan peningkatan kesadaran dan kewaspadaan, serta langkah-langkah perlindungan yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko penipuan ini. Jangan sampai kemudahan dalam bertransaksi justru dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Referensi:

  • Financial Services Authority (OJK), “Tips Mencegah Penipuan Mobile Banking,” diakses pada 12 May 2025.

  • Bank Indonesia, “Keamanan Transaksi Digital dan Pencegahan Penipuan,” diakses pada 12 May 2025.

  • Cyber Security Indonesia, “Ancaman Penipuan Digital di Indonesia,” diakses pada 12 May 2025.