Persediaan (inventory) merupakan aset yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam kegiatan operasional. Dalam mengelola persediaannya, terdapat perbedaan pada perusahaan perdagangan (ritel) dan manufaktur.

Perusahaan perdagangan akan membeli barang dagangnya dalam bentuk sudah siap dijual. Maka, perusahaan tersebut akan melaporkan biaya yang dialokasikan pada unit yang berlum terjual sebagai persediaan barang dagangan (inventory). Persediaan yang belum terjual dimasukan kedalam kategori aset lancar. Pada laporan keuangan, hanya akan ada satu akun persediaan yaitu inventory. Nilai persediaan barang dagangan mencakup harga yang dibayarkan kepada pemasok ditambah dengan biaya terkait, seperti transportasi dan asuransi. Persediaan barang dagangan dapat diukur dengan dua cara yaitu sistem persediaan perpetual dan periodik. Sistem periodik dimana perusahan akan melakukan menghitung barang dagangannya (yang belum terjual) saat akhir periode akuntansi. Sedangkan sistem perpetual akan melakukan pencatatan secara langsung ketika terdapat transaksi baru berlangsung.

Contohnya pada toko kue yang menjual kue dari pihak lain:

a. Sistem Perpetual: setiap awal bulan membeli 100 kue, jika hari ini terjual 5 kue maka akan langsung dicatat menjadi 95 kue. Karena setiap adanya transaksi, toko kue perlu melakukan pencatatan
b. Sistem Periodik: setiap awal bulan membeli 100 kue. Pada akhir bulan tersisa 95 kue, artinya selama sebulan sudah terjual 5 kue. Pencatatan dilakukan setiap akhir periode

Sementara itu, perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang memproduksi barang untuk dijual kepada perusahaan perdangangan. Secara umum, perusahaan manufaktur memiliki tiga akun persediaan yaitu bahan baku (raw materials), barang dalam proses (work in process), dan barang jadi (finished goods).

Contoh pada toko kue yang membuat kuenya sendiri.

a. bahan baku merupakan bahan dasar yang diperlukan untuk melakukan produksi seperti tepung terigu, gula, cokelat, mentega, krim keju, dan lainnya.
b. barang dalam proses merupakan persediaan yang sudah melewati tahap bahan baku tetapi belum menjadi produk jadi seperti adonan kue yang sedang dipanggang, kue yang sudah dibentuk tapi belum dimasukan ke dalam loyang, dan lainnya.
c. barang jadi merupakan tahap akhir dari suatu produk, dimana produk sudah sepenuhnya diproses dan siap untuk dijual atau dikirim seperti kue yang sudah dikemas.

Referensi:

  • Jenkins, A. (2023, October 31). What is merchandise inventory? What does it include? Oracle NetSuite. https://www.netsuite.com/portal/resource/articles/inventory-management/merchandise-inventory.shtml
  • Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2020). Intermediate Accounting: IFRS Edition (4th ed.). Wiley Global Education US. https://bookshelf.vitalsource.com/books/9781119609247
  • Schulfer, S. (2023, May 4). What Is Manufacturing Inventory? Production Inventory Intro. Blue Cart. https://www.bluecart.com/blog/manufacturing-inventory