Perusahaan nirlaba merupakan organisasi yang bersifat tidak mencari laba. Perbedaan utama yang antara organisasi nirlaba dengan organisasi bisnis berorientasi laba terletak pada cara organisasi nirlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Maka, organisasi nirlaba ini mengutamakan sumber daya sebagai aset penting. Biasanya dana yang didapat oleh organisasi adalah sumbangan dari anggota maupun luar anggota (donator) yang tidak mengharapkan imbalan apapun.

Sumbangan yang diterima oleh organisasi nirlaba seperti yayasan, pesantren dan masjid sangat memerlukan pencatatan laporan keuangan. Adanya laporan keuangan memudahkan pihak eksternal (donator) untuk mengetahui bagaimana organisasi dapat mengelola dan pertanggungjawabannya organisasi atas dana yang telah donator berikan. Sedangkan dari untuk internal, informasi laporan keuangan berguna untuk mengetahui kondisi keuangan dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan ISAK 35, pelaporan pada Perusahaan Nirlaba perlu melaporkan Laporan Posisi Keuangan, Laporan Penghasilan Komprehensif, Laporan Perubahan Aset Neto, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Organisasi perlu mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan dalam melakukan penyajian laporan keuangannya sehingga tidak mengurangi kualitas informasi yang akan disajikan pada laporan keuangan.

 

Contoh Laporan keuangan:

  • Laporan Posisi Keuangan
Organisasi A
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
  20X2 20X1
ASET    
Aset Lancar xxx xxx
Kas dan setara kas xxx xxx
Piutang bunga xxx xxx
Investasi jangka pendek xxx xxx
Aset lancar lain xxx xxx
Total Aset Lancar xxx xxx
Aset Tidak Lancar xxx xxx
Properti investasi xxx xxx
Investasi jangka panjang xxx xxx
Aset tetap xxx xxx
Total Aset Tidak Lancar xxx xxx
TOTAL ASET xxx xxx
     
LIABILITAS    
Liabilitas Jangka Pendek xxx xxx
Pendapatan diterima di muka xxx xxx
Utang jangka pendek xxx xxx
Total Liabilitas Jangka Pendek xxx xxx
Liabilitas Jangka Panjang xxx xxx
Utang jangka panjang xxx xxx
Liabilitas imbalan kerja xxx xxx
Total Liabilitas Jangka Panjang xxx xxx
Total Liabilitas xxx xxx
     
ASET NETO    
Tanpa pembatasan (without restrictions) dari pemberi sumber daya xxx xxx
Surplus akumulasian xxx xxx
Penghasilan komprehensif lain*) xxx xxx
Dengan pembatasan (with restrictions) dari pemberi sumber daya (catatan B) xxx xxx
Total Aset Neto xxx xxx
TOTAL LIABILITAS DAN ASET NETO xxx xxx
  • Laporan Penghasilan Komprehensif
Organisasi A
Laporan Penghasilan Komprehensif
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
  20X2 20X1
TANPA PEMBATASAN DARI PEMBERI SUMBER DAYA    
Pendapatan xxx xxx
Sumbangan xxx xxx
Jasa layanan xxx xxx
Penghasilan investasi jangka pendek (catatan D) xxx xxx
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan D) xxx xxx
Lain-lain xxx xxx
Total Pendapatan xxx xxx
Beban    
Gaji, upah xxx xxx
Jasa dan profesional xxx xxx
Administratif xxx xxx
Depresiasi    
Bunga    
Lain-lain xxx xxx
Total Beban (catatan E) xxx xxx
Kerugian akibat kebakaran xxx xxx
Total Beban xxx xxx
Surplus (Defisit) xxx xxx
     
DENGAN PEMBATASAN DARI PEMBERI SUMBER DAYA    
Pendapatan    
Sumbangan xxx xxx
Penghasilan investasi jangka panjang (catatan D) xxx xxx
Total Pendapatan xxx xxx
Beban    
Kerugian akibat kebakaran xxx xxx
Surplus (Defisit) xxx xxx
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN xxx xxx
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF xxx xxx
  • Laporan Perubahan Aset Neto
Organisasi A
Laporan Perubahan Aset Neto
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
  20X2 20X1
ASET NETO TANPA PEMBATASAN DARI PEMBERI SUMBER DAYA    
Saldo awal xxx xxx
Surplus tahun berjalan xxx xxx
Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan (catatan C) xxx xxx
Saldo akhir xxx xxx
Penghasilan Komprehensif Lain xxx xxx
Saldo awal xxx xxx
Peghasilan komprehensif tahun berjalan***) xxx  
Saldo akhir xxx xxx
Total xxx xxx
ASET NETO DENGAN PEMBATASAN DARI PEMBERI SUMBER DAYA    
Saldo awal xxx xxx
Surplus tahun berjalan xxx xxx
Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan (catatan C) (xxx) (xxx)
Saldo akhir xxx xxx
TOTAL ASET NETO xxx xxx
  • Laporan Arus Kas
Organisasi A
Laporan Arus Kas
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2
(dalam jutaan rupiah)
  20X2 20X1
AKTIVITAS OPERASI    
Kas dari sumbangan xxx xxx
Kas dari pendapatan jasa xxx xxx
Bunga yang diterima xxx xxx
Penerimaan lain-lain xxx xxx
Bunga yang dibayarkan xxx xxx
Kas yang dibayarkan kepada karyawan xxx xxx
Kas neto dari aktivitas operasi xxx xxx
     
AKTIVITAS INVESTASI    
Ganti rugi dari asuransi kebakaran xxx xxx
Pembelian peralatan (xxx) (xxx)
Penerimaan dari penjualan investasi xxx xxx
Pembelian investasi (xxx) (xxx)
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (xxx) (xxx)
     
AKTIVITAS PENDANAAN    
Penerimaan dari sumbangan yang dibatasi untuk: xxx xxx
Investasi dalam dana abadi (endowment) xxx xxx
Investasi bangunan xxx xxx
     
Aktivitas pendanaan lain:    
Bunga dibatasi untuk reinvestasi xxx xxx
Pembayaran liabilitas jangka panjang (xxx) (xxx)
  (xxx) (xxx)
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (xxx) (xxx)
     
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS xxx xxx
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE xxx xxx
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE xxx xxx

Referensi:

  • Melia, Y., & Melia, Y. (2022). Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Pada Organisasi Nirlaba: Literatur Review. AKTSAR: Jurnal Akuntansi Syariah5(1), 103.