Kerangka Analisis ini Dapat Membantu Untuk Memajukan Kinerja Bisnis: Meningkatkan Manajemen Informasi Sistem
Dengan semakin majunya perkembangan zaman di era revolusi industri 4.0 telah mendorong para pelaku bisnis untuk mentransformasikan seluruh rangkaian strategi dalam menjalani kegiatan operasional sehari-hari dalam mencapai tujuan secara efektif (Munoko et al., 2020). Dalam hal tersebut, pelaku bisnis perlu memahami strukturisasi dan kebutuhan dalam internal agar dapat menjawab permintaan dan meningkatkan kepuasan pihak eksternal seperti pelanggan dan sebagainya. Salah satunya adalah dengan berintegrasi dengan penggunaan teknologi yang secara khusus membantu sebagai tools untuk melakukan pengumpulan data, pengolahan, hingga merepresentasikan informasi yang terhindar dari silo information (Kondisi informasi yang dimiliki tidak merata atau berbeda dengan department lainnya) (Malchenko et al., 2020).
Keberadaan data dan informasi berperan penting untuk membantu meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih efektif dan relevan dengan memperbarui kualitas sistem informasi yang berlangsung di perusahaan. Dalam buku Essentials of MIS oleh Laudon et al. (2023) mengungkapkan sistem informasi merupakan rangkaian yang melibatkan 3 elemen utama, yang terdiri dari organization, people, and technology yang terus mengalami perkembangan pesat, dimana perusahaan dapat membangun sebuah framework analysis untuk menganalisis permasalahan, pendekatan yang tepat, hingga menjadi sebuah solusi inovatif untuk mengintegrasikan seluruh pihak, sebagaimana yang juga diungkapkan oleh (Sorescu, 2017). Perbedaan dengan teknologi informasi (IT) adalah teknologi berperan sebagai tools seperti hardware, software, aplikasi, dan lainnya yang membantu operasional bisnis dalam berjalan seperti Laptop, Artificial Intelligence, Komputer, ERP Software (Oracle, SAP, dan sebagainya), sedangkan sistem informasi lebih kompleks dengan melibatkan berbagai hal untuk mewujudkan kesatuan dalam menunaikan tanggung jawab yang lebih maju.
Contoh nyata yang dapat dilihat dari bagaimana Indomaret atau retailer lain menjalani aktivitasnya dengan memastikan informasi persediaan stock barang di Gudang dengan yang terealisasi melalui penjualan kepada customer menunjukan informasi yang tepat. Karena dengan potensi silo information dapat menyajikan informasi yang berbeda yang dengan demikian mengarah pada pengambilan keputusan yang salah di masa mendatang. Selain itu, dengan mengadopsi Smart Shelf, Walmart dapat lebih memaksimalkan evaluasi ketersediaan produk dan layanan yang diberikan secara otomatisasi untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Gambar 1. Kerangka Analisis Berbasis Sistem Informasi Pada AWM Smart Self (Laudon et al., 2023)
REFERENSI
- Laudon, K. C., Laudon, J. P., & Traver, C. G. (2023). Essentials of MIS. United Kingdom: Pearson Education Limited
Malchenko, Y., Gogua, M., Golovacheva, K., Smirnova, M., & Alkanova, O. (2020). A critical review of digital capability frameworks: a consumer perspective. Digital Policy, Regulation and Governance , 22(4), 269–288. https://doi.org/10.1108/DPRG-02-2020-0028
Munoko, I., Brown-Liburd, H. L., & Vasarhelyi, M. (2020). The Ethical Implications of Using Artificial Intelligence in Auditing. Journal of Business Ethics, 167(2), 209–234. https://doi.org/10.1007/s10551-019-04407-1
Sorescu, A. (2017). Data-Driven Business Model Innovation. Journal of Product Innovation Management. https://doi.org/10.1111/jpim.12398
Comments :