Dalam pertemuan workshop berkaitan dengan implementasi teori Akuntansi dalam perspektif syariah yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu, salah seorang pemateri yaitu Ahmad Zamri Osman dari IIUM Malaysia menyampaikan  makalahnya dengan tema konsep tujuan laporan keuangan dalam perspektif syariah.

Disampaikan bahwa dalam laporan keuangan syariah salah satu tujuan dari laporan keuangan adalah adanya pencatatan Dimana pencatatan dalam laporan keuangan pada dasarnya merupakan satu kewajiban. Sementara dalam konsep laporan keuangan syariah pihak yang bertugas dalam melakukan pencatatan adalah disebut sebagai katib. Selain itu pula konsep materialitas perlu untuk diperhatikan dalam pembuatan laporan keuangan syariah.

Adapun tujuan dari laporan keuangan syariah dalam makalah yang disampaikan oleh beliau adalah :

  1. Merupakan satu implementasi bukti adanya hubungan antara manusia dengan Allah yang Maha Pencipta dan juga hubungan antara manusia dengan manusia. Dimana hal ini dapat terwujud dalam konteks laporan keuangan syariah
  2. Laporan keuangan syariah merupakan bagian dari pertanggungjawaban kepada Allah
  3. Laporan keuangan syariah merupakan laporan keuangan yang tidak terlepas dari paradigma Islam dan konsep syariah
  4. Akuntansi dan pembuatan laporan keuangan merupakan bagian dari ibadah dan juga pertanggungjawaban kepada Allah.
  5. Laporan keuangan syariah merupakan bagian dari bukti pertanggungjawaban atas transaksi yang dilakukan Dimana transaksi bisnis yang dilakukan juga merupakan bagian dari ibadah.
  6. Dalam laporan keuangan syariah karena konsepnya merupakan bagian dari pada pertanggungjawaban kegiatan bisnis sebagai satu ibadah, maka tidak ada hubungan antara prinsipal dan agent sebagaiman terlihat dalam laporan keuangan konvensional ( mhy )